Home Politik PLTS di Jateng Dimulai dari Atap Dinas dan SKPD

PLTS di Jateng Dimulai dari Atap Dinas dan SKPD

Semarang, Gatra.com - Jawa Tengah berpeluang swasembada energi baru terbarukan dari sektor energi surya yang diubah menjadi listrik. Potensi energi surya itu bisa membantu Jawa Tengah dalam mencapai target Rencana Umum Energi Daerah (RUED) tahun 2020 sebesar 11,60%.
 
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah Sujarwanto Sujiatmoko menyatakan, Jateng memilki potensi energi surya 4,05 kWh/kWp per hari, angka itu di atas rata-rata lndonesia yang hanya 3,75 kWh/kWp.
 
"Surat Edaran Gubernur Jateng untuk pemanfaatan rooftop solar di bangunan pemerintah, publik, komersial, dan industri, guna mendorong akselerasi pemanfaatan energi surya di Jawa Tengah. Beberapa dinas juga telah menganggarkan pembiayaan untuk instalasi rooftop solar tahun depan," katanya, dalam Seminar Jawa Tengah Solar Revolution 2019, di Kantor Dinas ESDM Jateng, Selasa (17/9).
 
Karena itu, dia menyebut jika Jawa Tengah merupakan propinsi pertama yang menyelesaikan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan pengembangan energi surya. Sebagai komitmen dalam mengembangkan energi yang bersih.
 
"Kami menjadi pionir dan pemimpin dalam pemanfaatan energi surya dalam bentuk pembangkit listrik surya atap (PLTS atap)," katanya.
 
Di Kantor Dinas ESDM Jateng kini sudah terpasang PLTS Atap dengan kapasitas 65 kWp. Pemanfaatan energi surya itu mampu menghemat 30 persen pengeluaran dibanding saat menggunakan listrik PLN.
 
"Akan ada 17 SKPD memasang PLTS Atap di 2020, ada dari dinas dan badan, sementara rumah sakit belum," katanya.
 
Sementara itu, lembaga survei dan konsultan energi baru terbarukan Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pada bangunan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemkot Semarang, dan bangunan Bupati/Walikota di wilayah Jawa Tengah bisa mengawali pemanfaatan PLTS Atap. Perhitungan potensi ini belum memasukkan bangunan publik lainnya. 
 
"Perhitungan awal lESR untuk serial Powering The Cities (Energi Surya untuk Kota), Jawa Tengah manunjukkan adanya potensi 6,9 MWp rooftop solar," kata Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR.
 
Dalam hitunganya potensi energi surya jika dipasang di atap SMAN 1 Semarang menghasilkan 137 kWp, atap Balaikota Semarang 472 kWp, Bank Jateng sebesar 47 kWp, Kantor Gubernuran 237 kWp.
 
"Termasuk di atap Kantor Wali Kota Magelang mampu menghasilkan 400 kWp," ucapnya.
 
Sebagai lembaga think-tank Indonesia di bidang energi dan lingkungan, IESR sangat mendukung pelaksanaan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini dan mengakselerasinya.
 
Martiatya Citrantngrum, Manajer Program Akses Energi Berkelanjutan IESR menambahkan, hasil perhitungan IESR menunjukan indikasi atap bangunan rumah di seluruh Jawa Tengah secara teknis dapat menampung kapasitas PLTS Atap sebasar 32-110 Gigawatt-peak (GWp), dengan potensi pasar sebesar 3,3 11 GWp dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.
 
"Untuk mewujudkan hal tersebut kami bentuk  asistensi teknis, dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman antara Dinas ESDM dengan IESR," katanya.
 
Meski demikian, potensi besar PLTS Atap masih terkendala pada pembiayaan dimana perlu adanya lembaga pembiayaan dan penjaminan bagi instansi atau rumah tangga yang memasang PLTS Atap.
 
"Bisa dikerjasamakan dengan skema pembiayaan bank daerah dalam hal ini Bank Jateng, perlu juga dibentuk unit teknis sebagai perawatan meski investasi dalam bentuk perangkat PLTS Atap, yang dapat memberikan listrik bersih 25-30 ini jarang terjadi kerusakan," katanya.
585