Home Milenial Viral, Siswa SMA Ditahan Sepatunya karena Nunggak Uang SPP

Viral, Siswa SMA Ditahan Sepatunya karena Nunggak Uang SPP

Merangin, Gatra.com – Lagi-lagi dunia pendidikan kembali menghebohkan masyarakat. Betapa tidak, salah satu siswa di SMAN 8 Merangin terpaksa harus pulang tanpa mengenakan sepatu, karena ditahan gurunya dengan dalih belum melunasi uang SPP.

Viralnya masalah tersebut setelah ada postingan akun Facebook @Radja Syarifullah yang dibagikan ulang oleh akun @Alpin di beranda Facebooknya, Selasa (17/9) sekitar 41 menit yang lalu.

Dalam postingan tersebut, akun FB @Radja Syarifullah mengeluh akibat sepatu anaknya ditahan oleh guru disekolahnya, karena dirinya belum bisa melunasi uang SPP sekolah sebesar Rp2.070.000.

Mirisnya lagi, sepatu tersebut sudah 3 minggu ditahan oleh gurunya. Saat mau diambil ke sekolah, pihak guru malah tega meminta kepada siswanya untuk melunasi uang SPP.

Melihat perlakuan guru tersebut, akun FB @Radja Syaifullah pun geram, dan menilai sikap sang guru itu tak sepantasnya dilakukan dalam lingkungan sekolah.

Tidak hanya itu, dalam postingannya juga disebut bahwa ada beberapa orang tua siswa yang baru membayar sebagian uang SPP, dan memutuskan untuk tidak menyekolahkan anaknya lagi di sekolah tersebut, pihak sekolah pun malah menahan uang SPP yang sebagian telah dibayar wali murid tersebut.

Sekolah saat ini tidak lagi melihat keadaan orang tua murid. Padahal merupakan sekolah negeri, bukan milik swasta.

”Untuk SMAN 8 MERANGIN museumkan tu sepatu sekolah anak saya cuma Gara2 bayaran uang sekolah Rp 2.070.000,-belum saya bayar, kalian tega membuat anak saya pulang tanpa sepatu. Sudah 3 minggu sepatu di tahan, mau diambil kalian bilang lunasi dulu uangnya,,,apa kurang gaji kalian sehingga kalian menekan ortu murid,,, Saya bukan tidak ada niat mau membayar, tapi karena keadaan,,, bukan saya aja beberapa ortu lain pun yang sudah bayar sebagian uangnya, tapi tidak jadi sekolah di sana kalian tahan juga uangnya …dimana keadilan…kok di biarkan sekolah Negeri seperti ini berdiri dengan kokohnya ,,,ini kan sekolah pemerintah bukan swasta,,,gunakan jabatan kalian dengan sebaik2nya,,,apa lagi kalian sudah hajah/haji..kok kelakuan kalian seperti ini..Dunia hanya sesaat Bu…ingat anak cucu…hukuman Allah akan selalu hadir menghampiri kita…kalau bicara sama siswa itu harus bijak, jangan kluarkn kata2 yg tidak pantas..kalau klian bijak sebagai Guru kami,,ortu murid pun bisa lebih bijak,,,kalau seperti ini terus…kan bisa di sumpahi masyarakat…takut nantinya jadi sampah masyarakat..pakai uang spp lagi perbulannya Rp.70.000,- hadeeeech,” tulis akun FB @Radja Syaifullah itu dalam postingannya.

Melihat postingan tersebut, tidak sedikit warganet yang memberikan komentar. Ada yang menyayangkan, mengapa hal itu bisa terjadi, ada pula yang menganggap perkara ini sudah biasa. Karena mengingat, SPP adalah kewajiban setiap orang tua.

Seperti komentar aku fb @Nona Eun-kyung yang menilai bahwa membayar uang sekolah, itu adalah kewajiban setiap orang tua.

“Bayar uang sekolah iku kewajiban pak ibuk e. Jaman sekarang sekolah gak ada yang gratisan, kecuali anaknya Pintar Dan berprestasi, itu bisa disekolahkan gratis tanpa biaya. Lawong sekolah saya aja kalo gak lunas uang komite gak bisa ikut ujian, gak bisa ngambil ijazah kok. Lagian PIP kan juga ada pak buk e, Emang gak diurus to,” tulisnya.

Komentar berbeda pun muncul dari aku FB @Mbas Mbarep yang menyebut prilaku pihak sekolah tersebut sudah sangat menindas rakyat.

“Mencerdaskan kehidupan bangsa itu tugas negara, tapi kenapa para oknum2 pemerintah (pegawai negeri) masih saja menjadi preman bersertifikat menindas rakyat? ????” tulisnya pada kolom komentar.

Disusul oleh akun FB @Yunita Monalisa yang sangat menyayangkan sikap dari seorang guru tersebut.

“Jadi guru jagan seperti itu dong..nggak pernah jdi murid..yaa.” sebutnya.

Namun berkaitan soal viralnya postingan di FB Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin belum bisa dikonfirmasi.

924