Banyumas, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah berupaya mendorong pengembangan desa wisata di wilayahnya. Salah satunya dengan memperbaiki pengelolaan melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, sebanyak 23 Pokdarwis yang dibentuk telah menerima Surat Keputusan tahun 2018 lalu. Tahun ini, pihaknya menargetkan jumlah tersebut semakin meningkat.

"Tahun ini targetnya ada 34 Pokdarwis baru yang mengelola desa-desa wisata di Banyumas," katanya, Jumat (20/9).

Dia mengatakan, pertumbuhan desa wisata dapat meningkatkan jumlah wisatawan. Sebab, daya tarik yang berbeda dengan objek wisata massal tentu menjadi alternatif pilihan destinasi.

Akan tetapi, sambung dia, pertumbuhan destinasi alternatif ini perlu mendapat dukungan dari masyarakat. Terutama untuk membentuk membenahi manajemen pariwisata di desanya.

Adapun syarat berdirinya organisasi Pokdarwis di Banyumas yaitu wajib memiliki Surat Keputusan (SK) Pokdarwis dari Kepala Desa atau Kelurahan, memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, data-data kepengurusan, SK Pokdarwis dari Kepala Dinporabudpar Banyumas serta data profil potensi pariwisata.

Sementara itu, Ketua Forum Pokdarwis se Kabupaten Banyumas "Lumbung Mas", Sopan Sunarofat mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendorong pemetaan potensi wisata di desa dan pengembangan sumber daya manusia. Hal ini akan dilakukan secara bertahap dan didorong dengan komunikasi antar desa.

"Potensi desa wisata di Banyumas sangat menarik dan beragam. Artinya, kelak, Banyumas tidak akan dikenal dari Baturraden saja," katanya.

Dia menambahkan, forum komunikasi tersebut diarahkan untuk berjejaring dengan asosiasi pelaku wisata lainnya, seperti Aliansi Pariwisata Banyumas, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Banyumas, biro perjalanan wisata hingga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyumas. Terutama dalam hal kerjasama mendatangkan wisatawan.