Home Milenial Saat 150 Banser NU Berjibaku Bersama TNI Polri dan MA

Saat 150 Banser NU Berjibaku Bersama TNI Polri dan MA

Pekanbaru, Gatra.com – Sekitar 20 hektar lahan semak belukar dan tanaman kelapa sawit terbakar di Kelurahan Pelalawan Kabupaten Pelalawan Riau, Sabtu (21/9).

Untuk membantu pemadaman, tak kurang dari 150 orang anggota Barisan Anshor Serbaguna (Banser) Satkoryon Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, langsung berinisiatif ikut. Mereka berbaur dengan tim Satuan Tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) yang sudah ada di sana.

"Sudah lebih sebulan bencana asap terjadi. Kebetulan di Siak tidak ada titik api, itu makanya Anshor dan Banser kita terjunkan ke Pelalawan membantu TNI dan Polri memadamkan api," kata Ketua PC Nahdlatul 'Ulama (NU) Kabupaten Siak, KH M Thoyib Firdaus kepada Gatra.com, Sabtu (21/9).

Thoyib merinci, 150 orang anggota Banser tadi dibagi dalam empat tim.  Selanjutnya mereka bergabung dengan pasukan TNI, Polri dan Manggala Agni (MA) yang sudah satu bulan lebih berjibaku memadamkan api yang membakar ratusan hektar lahan milik masyarakat.

Kondisi kanal kanal yang mengering menjadi tantangan tersendiri dalam memadamkan api di lahan gambut. Sebab memadamkan satu titik saja membutuhkan pasokan air yang banyak. Sebab karakter gambut, padam di atas tapi masih membara di bawah.  

"Kondisi di lapangan memang sulit, apalagi sumber airnya juga jauh.  Makanya kami jadi paham kenapa satu titik saja butuh waktu berbulan-bulan untuk memadamkan," kata Thoyib.

Satkorcab Banser Kabupaten Siak Toni Yufida mengatakan, anggotanya akan ditempatkan di sejumlah lokasi yang masih rawan terbakar. Mekanismenya nanti menggunakan pola sift.  "Ya tetap.  Sampai padam. Pokoknya kami pantang pulang sebelum padam," tegasnya.  

Di sisi lain, Kordinator Tim Pemadam Zona Pelalawan, David (47), mengaku sangat senang dan bersyukur personel Banser ikut membantu mereka. 

Menurut David, saat timnya memadamkan api di Desa Sering dan sudah padam, muncul pula api baru di Kelurahan Pelalawan. Begitu terus kata David pola kebakaran lahan itu, ada saja yang terbakar.

"Kalau dibilang lelah, kami sudah lelah, Pak.  Bayangkan, satu bulan kami siang malam ada di sini. Dipadamkan di sini, di sana terbakar, dipadamkan di sana, eh malah di lokasi lain terbakar. Karena tipikal gambutkan membara di bawah. Kami terus terang kewalahan. Makanya dengan hadirnya sahabat-sahabat Banser sebanyak itu, kami jadi terbantu," kata David.

Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, selain di Kelurahan Pelalawan, kebakaran lahan di Kabupaten Pelalawan juga terjadi di desa lain seperti di Desa Pangkalan Gondai Kecamatan Langgam.

"Di sana awalnya hanya 11 hektar yang terbakar, tapi api menjalar dan saat ini sudah mencapai 40 hektar. Proses pemadaman masih kita lakukan bersama," ujar Edwar kepada Gatra.com.

Lalu ada juga kebakaran lahan di Desa Lalang Kabung yang meluas menjadi 5 hektar dari yang tadinya 3 hektar, Desa Lubuk Keranji Timur meluas 15 hektar dari yang tadinya 3 hektar, Desa Rantau Baru meluas 50 hektar dari 6 hektar dan Kelurahan Pelalawan seluas 20 hektar, dan kini masih terbakar.

 

6584