Home Milenial Kumpeh Gelap pada Siang Hari Karena Ditutupi Kabut Asap

Kumpeh Gelap pada Siang Hari Karena Ditutupi Kabut Asap

Muaro Jambi, Gatra.com - Penyebab wilayah Kecamatan Kumpeh Ilir dan sekitarnya diselimuti kegelapan pada Sabtu (21/9) siang, dipastikan bukan akibat fenomena alam. Suasana siang yang berubah seperti malam hari di wilayah Kumpeh Ilir terjadi murni disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sedang berlangsung di sana.

Di Kumpeh itu terjadi peristiwa kebakaran hebat. Kabut asap hasil dari kebakaran itulah yang membuat suasana di sana menjadi gelap gulita," kata Direktur Eksekutif Perkumpulan Hijau Provinsi Jambi, Ferry Irawan, saat dikonfirmasi Gatra.com, Sabtu (21/9) malam.

Ferry Irawan mengatakan, titik kebakaran yang terjadi di wilayah Kumpeh Ilir dan Kumpeh Ulu, cukup banyak. Titik kebakaran itu terjadi di lahan kebun milik PT Pesona Belantara, PDI, RKK, BEP, SMP dan lahan perusahaan lainnya.

"Yang paling parah itu terjadi di lahan PT Pesona Belantara. Apinya sangat besar dan hebat sehingga sangat susah untuk dipadamkan," kata Ferry Irawan.

Ferry menjelaskan, kebakaran yang terjadi di lahan PT Pesona Belantara telah berlangsung satu minggu. Lokasi lahan yang terbakar tepatnya berada di Desa Betung, Kumpeh Ilir.

"Lahan PT Pesona ini sudah seminggu terbakar dan masih terbakar sampai hari ini. Dan dua hari ini suasana di Kumpeh menjadi gelap, paling parah hari ini," ujarnya.

Luas HGU PT Pesona Belantara ini lebih dari 20 ribu hektar. Lahan itu terhampar di Desa Puding, Pulau Mentaro, Pematang Raman dan Desa Betung.

Ferry menyebut, PT Pesona Belantara merupakan salah satu perusahaan yang lahan kebunnya ikut terbakar 2015 silam. Izin perusahaan sempat dibekukan KLHK, tetapi belakangan ini malah aktif kembali.

"Izin perusahaan ini sempat dibekukan, sekarang malah aktif dan lahannya kembali terbakar. Kita meminta izin perusahaan ini benar-benar dibekukan. Demikian juga dengan mentri yang mengaktifkan izin perusahaan ini. Jabatannya mesti dicopot," kata Ferry.

Ferry mengatakan, tim satgas karhurla memang intens melakukan pemadaman api di lokasi kejadian. Namun, upaya dari tim satgas ini tidak bisa berjalan maksimal karena banyak faktor yang menjadi kendala di lapangan.

"Apinya itu terlalu besar, alat yang digunakan tidak memadai untuk memadamkan api sehebat itu," kata Ferry Irawan.

337