Home Kesehatan Orangtua Tidak Perlu Khawatir Kerontokan Rambut Bayi

Orangtua Tidak Perlu Khawatir Kerontokan Rambut Bayi

Sacramento, Gatra.com - Pekan dan bulan pertama pada kehidupan bayi penuh dengan perubahan besar. Mungkin, sebagian besar orang tua khawatir terhadap perubahan rambut tipis bayi mereka. Hingga setelah beberapa bulan, rambut tipis bayi akan mulai mengalami kerontokan dan hampir habis hingga botak.

Melansir livescience, Minggu (22/9), janin mulai menumbuhkan rambut selama trimester pertama. Bayi yang dilahirkan dengan lapisan bulu halus, akan mengalami kerontokan setidaknya beberapa helai rambut. Faktanya, kerontokan rambut, berarti seorang bayi melakukan penyesuaian besar terhadap kehidupan di luar rahim.

 

Pada kepala orang dewasa, setiap helai rambut melewati fase ketika terjadi pertumbuhan dan tidak, bahkan fase ketika rambut tidak tumbuh juga bisa mengalami kerontokan. Namun, itu hanya terjadi pada waktu tertentu, dan hanya sebagian kecil rambut yang mengalami hal tersebut di fase akhir ini. Hanya sekitar 50 hingga 100 helai yang hilang per hari. Tidak demikian untuk bayi yang baru lahir.

 

"Pergeseran hormon besar terjadi dalam tubuh bayi setelah mereka lahir, yang dapat menyebabkan semua rambut mereka memasuki fase istirahat pada saat yang sama," jelas seorang dokter Anak di University of California, Davis, Children's Hospital di Sacramento, California, Sage Timberline.

 

Baik ibu dan bayi mengalami perubahan hormon yang besar selama persalinan, untuk keberhasilan kelahiran. Awal persalinan mengingatkan tubuh bayi untuk mulai memproduksi hormon yang sangat penting untuk kehidupan di luar rahim.

 

Timberline mengatakan, beberapa hormon membantu perkembangan pembuluh darah, memastikan bahwa organ-organ menerima darah yang cukup selama persalinan dan setelah tali pusar dipotong. Satu hormon, yang disebut kortisol, membantu pematangan paru-paru bayi, memungkinkan mereka mengambil napas pertama. 

 

Menurutnya, hal tersebut juga membantu tubuh bayi menghasilkan energi dan panasnya sendiri. Pada orang dewasa, kortisol berperan dalam beragam fungsi fisiologis, mulai dari mengatur metabolisme hingga memicu respons untuk menghadapi sesuatu.

 

Kortisol juga dapat dianggap sebagai hormon stres dan selama masa stres, kortisol membantu mengarahkan energi ke fungsi-fungsi vital dan jauh dari tugas-tugas yang kurang penting.

 

"Persalinan membuat bayi stres. Stres memicu produksi kortisol yang menyalurkan energi ke arah perubahan perkembangan yang penting untuk bertahan hidup dan jauh dari fungsi yang tidak penting seperti pertumbuhan rambut," kata Timberline.

 

Setelah lahir, semua rambut bayi tetap dalam fase istirahat sampai lebih banyak sumber daya tersedia. Rambut biasanya mulai rontok pada usia 8 hingga 12 pekan, dan mulai tumbuh kembali sekitar 3 hingga 7 bulan. 

 

Namun, baru sekitar 2 tahun rambut yang lebih tebal muncul. Waktu dan pola spesifik dari kerontokan dan pertumbuhan rambut tergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis kelamin, etnis, genetika, kondisi kelahiran (prematur, awal atau terlambat; atau melalui vagina atau melalui operasi sesar), dan nutrisi bayi.

 

Mencukur agar rambut bayi tumbuh lebih tebal, tidaklah benar. Hal tersebut, malah rambut bayi meruncing, dan memotong rambut bayi hanya membuat pertumbuhan rambut tampak lebih gelap dan lebih tebal.

 

Dokter Anak di Stanford Children's Health Altos Pediatric Associates di Los Altos, California, Katie Ellgass, mengatakan, jumlah dan lokasi masing-masing folikel rambut ditentukan secara genetik. Setelah lahir, bayi tidak membentuk folikel baru.

 

Selain itu, warna dan tekstur rambut bayi juga dapat berubah beberapa kali selama beberapa bulan atau tahun pertama. Tetapi sulit untuk memprediksi bagaimana dan kapan pastinya hal tersebut terjadi.

 

"Yang bisa kita lakukan adalah menikmati setiap gaya rambut selama itu berlangsung," katanya.

 

 

95