Home Milenial Anies Kirim Personel Karhutla, Pemprov Jambi: Sangat Butuh

Anies Kirim Personel Karhutla, Pemprov Jambi: Sangat Butuh

Jambi, Gatra.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, M. Dianto mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Gubernur DKI Anies Baswedan yang telah mengirimkan personel Satgas Terpadu Penanggulangan Bencana - Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas TPB Karhutla) Provinsi DKI Jakarta ke Provinsi Jambi.

"Memang pada saat ini sangat dibutuhkan di Provinsi Jambi, terkait terjadinya kebakaran hutan dan lahan," ujar Dianto saat Menerima Tim Satgas Terpadu Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 79 orang dipimpin langsung Dansatgas Drs. Tumpal Hasiholan Agustinus, di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi, Senin (23/9).

Ia menjelaskan, Satgas TPB Karhutla Provinsi DKI Jakarta bekerja selama 10 hari di Provinsi Jambi, dari 20 September 29 September 2019. Mereka tiba pada Sabtu kemarin ke Jambi dengan anggaran dari APBD DKI Jakarta dan Bazda DKI Jakarta.

"Penanganan pemadaman beberapa titik api yang tersebar di kabupaten - kota, terutama Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur berangkat ke Jambi atas dasar kemanusiaan," kata Dianto.

Ia mengatakan, Personel Satgas Terpadu Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi DKI Jakarta merupakan gabungan antara SKPD Pemerintah DKI Jakarta dengan Lembaga Masyarakat penanggulangan Bencana yang berjumlah 79 orang, yang diutus untuk membantu Provinsi Jambi dengan rincian 10 orang Dari BPBD DKI Jakarta, 28 orang dari Dinas Pemadam Kebakaran, 10 orang Dinas Kesehatan, 10 orang Tagana, 12 orang dari SQUAD PBI, SKPD Pendamping 4 orang, tim Supervisi 4 orang dan Polisi 1 orang.

Ia mengatakan, kondisi saat ini sudah termasuk tidak aman lagi bagi kesehatan. Pemerintah Provinsi Jambi sudah mengeluarkan instruksi bagi sekolah SMA/SMK dan SLB untuk diliburkan, begitu juga bagi kabupaten/kota yang berdampak pada asap sudah mengeluarkan surat edaran bagi siswa SD dan SMP untuk diliburkan sesuai dengan kewenangan masing-masing daerah.

"Saat ini titik api (hotspot) yang terpantau berjumlah 245 titik, ini cukup luas, ini perlu penanganan bersama. Dengan datangnya bantuan dari Pemerintah DKI Jakarta bisa membantu mengatasinya. Lahan yang terbakar sekarang ini adalah lahan gambut. Ini sangat sulit sekali untuk memadamkannya kecuali hari hujan," kata Dianto.

Ia berpesan kepada Tim Satgas TPB Karhutla DKI, untuk tetap hati-hati dalam penanganan karhutla, apalagi di lokasi gambut yang terbakar, sebab gambut ini ada yang kedalamannya mencapai 1 meter sampai 10 meter. Jangan sampai terjadi yang tidak diinginkan. Penanganan gambut ini perlu kehati-hatian, pasalnya di atas bisa padamkan tetapi di bawah masih terbakar. Satgas TPB Karhutla DKI akan bergerak dalam satu komando untuk menangani hotspot di Taman Hutan Rakyat yang sudah mencapai sekitar 500 hektar.

"Komando akan dipimpin langsung Komandan Korem 042 Garuda Putih. Jadi Satgas dari DKI ini akan bergabung dengan Satgas Provinsi Jambi untuk bahu-membahu mengatasi persoalan karhutla dan dampak yang ditimbulkan. Kita juga mengharapkan Tim Satgas TPB Karhutla DKI datang dengan selamat dan pulang ke Jakarta dengan selamat," kata Dianto.

Sementara itu, Komandan Satgas TPB Karhutla DKI Jakarta, Tumpal Hasiholan Agustinus menuturkan Satgas TPB Karhutla DKI Jakarta diutus oleh Gubernur DKI Anies Baswedan untuk membantu penanganan karhutla di Jambi sebagai bentuk kemanusian.

“Mungkin, bantuan kami tidak seberapa, tapi saya dapat support dan motivasi dari Pak Bachyuni (kepala BPBD Jambi) satu meter api kita padamkan itu sangat berharga buat rakyat Jambi," ujar Tumpal Hasiholan.

Selain itu, Hasiholan juga menyampaikan salam dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sekda DKI Jakarta Saifullah yang beberapa hari ini terus berkoordinasi dengan Sekda Provinsi Jambi M. Dianto, yang telah bersedia menerima bantuan dari DKI Jakarta.

"Titik penanganan lokasi kedaruratan yang akan ditangani oleh Satgas TPB Karhutla termasuk berkaitannya dengan penentuan lokasi pelayanan kesehatan, pembuatan ruang oksigen, ruang kelas tahan asap serta lokasi pendistribusian masker untuk warga terdampak," ujarnya.

1893