Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Perum Badan Usaha Logistik (Bulog), Budi Waseso mengungkapkan bahwa pihaknya menyiapkan 1,2 juta ton beras hingga Desember untuk mengantisipasi rendahnya produksi beras pada musim kemarau. "Untuk menghadapi musim kemarau sudah disiapkan 500 ribu ton (Operasi Pasar). BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) 700 ribu ton. Jadi sudah saya siapkan 1,2 juta ton utk tahun ini. Kami masih punya stok 1,3 juta ton kalau itu terpakai semua," tuturnya kepada awak media di kantornya, Selasa (24/9).
Bulog menargetkan beras yang disalurkan melalui operasi pasar sebanyak 15.000 ton per hari. Buwas menambahkan operasi pasar dilakukan dalam rangka KPSH (Ketersediaam Pasokan dan Stabilisasi Harga) sebagaimana tugas yang diemban Bulog. "Kita menyikapi harga di seluruh indonesia. Harga beras mulai meningkat karena panen sudah selesai. Mulai harga gabahnya naik. Harga beras jadi mahal," ungkapnya.
Buwas menambahkan pihaknya masih mampu menyerap 3.000 ton beras per harinya mengingat panen masih terjadi di beberapa lokasi seperti Lampung dan Sulawesi Selatan. "Walaupun harga di petani meningkat, harapannya di konsumen harganya stabil," ujarnya.
Lanjutnya, Ia mengaku Bulog mengerhakan seluruh jajarannya untuk mengawasi langsung pelaksanaan operasi pasar di lapangan. Berikut ini rata-rata harga beras nasional per kilogram berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis per 23 September 2019 :
Harga Beras Kualitas Bawah I : Rp 10.700
Harga Beras Kualitas Bawah II : Rp 10.300
Harga Beras Kualitas Medium I : Rp 11.850
Harga Beras Kualitas Medium II : Rp 11.650
Harga Beras Kualitas Super I : Rp 13.100
Harga Beras Kualitas Super II : Rp 12.650
