Home Internasional Korea Selatan Lakukan Patroli Udara di Wilayah Sengketa dengan Jepang

Korea Selatan Lakukan Patroli Udara di Wilayah Sengketa dengan Jepang

Seoul, Gatra.com - Jet tempur Korea Selatan berpatroli di kawasan sengketa Jepang. Pernyataan ini diucapkan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dalam acara peringatan pendirian militer Korea Selatan, Selasa (1/10). 

Dalam acara ini, Korea selatan memamerkan jet tempur tipe F-35. Selain itu, dalam pidatonya, Moon Jae-in menegaskan keterlibatannya dengan Korea Utara tidak akan melemahkan pertahanan negaranya.

Menurutnya, belakangan ini Korea Selatan sering mengirimkan pesawat jet F-15K untuk berpatroli di wilayah sengketa Dokdo atau Takeshima. Wilayah ini diperselisihkan karena kedua negara mengklaim menjadi bagian dari negara mereka. 

"Beberapa saat lalu, F-15K, pesawat tempur [yang mememiliki daya] bom paling kuat di Asia Timur Laut, telah kembali menyelesaikan misi patroli di atas tanah kami, Dokdo. [Misi ini] tanpa mengalami kendala," kata Moon.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengklarifikasi dua dari empat jet yang berpatroli melewati wilayah sengketa. 

Konflik Korea Selatan dan Jepang terjadi pada Jumat (27/9) karena Laporan Pertahanan Tahunan Jepang mengklaim wilayah itu. Tentunya, ini memicu protes dari para pejabat Korea Selatan.

Bahkan, pihak Kementerian Luar Negeri Korea Selatan sempat memanggil pejabat militer di Kedutaan Jepang untuk Korea Selatan guna segera menuntut pencabutan pernyataan itu.

Korea Selatan dan Jepang terikat pada pertikaian diplomatik dan perdagangan sejak lama. Konflik mencapai puncaknya pada beberapa hari ini, bermula sejak Korea Selatan dan Jepang tidak menyepakati pemberian kompensasi bagi pekerja paksa selama pendudukan Jepang tahun 1910-1945 di Korea. 

Setelah Jepang memperketat pembatasan ekspor bahan berteknologi tinggi yang penting bagi industri chip dan display Korea Selatan pada Juli lalu, kedua negara telah menghapus barang itu dari status perdagangan jalur cepat.

Menurut Pemerintah Korea Selatan, pada Juli, sebuah pesawat militer Rusia dua kali melanggar wilayah udara di atas pulau sengketa yang disambut ratusan tembakan peringatan dari jet Korea Selatan.

Rusia beralasan, itu merupakan patroli udara jarak jauh dengan Cina. Jepang yang sedang mengatur pesawat tempur, mengajukan protes ke Korea Selatan dan Rusia atas insiden itu. Padahal, menurut Kepolisian Korea Selatan, di pulau Dokdo ini terdapat 28 penduduk Korea.

191