Home Ekonomi Milenial Kuasai 35% Investasi Pasar Modal

Milenial Kuasai 35% Investasi Pasar Modal

Purbalingga, Gatra.com – Pasar modal saat ini semakin diminati oleh kaum muda atau milenial. Terbukti, saat ini 35% investor lokal di Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Yogyakarta adalah generasi milenial.

Kepala BEI Kantor Perwakilan Yogyakarta, Irfan Noor Risa mengatakan, dari 44.867 investor, sebanyak 15.700 lebih di antaranya berasal dari kelompok usia muda. Minat itu banyak dipengaruhi oleh pengetahuan yang lebih luas tentang kemudahan pasar modal.

"Sekarang, dengan Rp100 ribu, seseorang sudah dapat membeli rekening efek. Saham paling murah Rp50 dengan pembelian satu lot atau 100 lembar. Sehingga dengan uang Rp5.000 di pasar modal, sudah dapat membawa satu perusahaan,” kata Irfan, dalam Business Gathering di gedung Andrawina Owabong, Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), Senin (30/9).

Baca Juga: Banyak Demo, BI Solo Yakin IHSG Aman

Namun begitu, ia pun menyayangkan rendahnya keterlibatan masyarakat Indonesia dalam investasi pasar modal. BEI mencatat, jumlah investor saham per hari ini baru sejumlah 1.088.012 investor. Jumlah ini tentu sangat minim jika dibandingkan total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 261 juta orang. Bila dipersentase baru sekitar 0,438%.

Inilah yang kemudian melatarbelakangi pemerintah meluncurkan program “Yuk Nabung Saham”. Program ini mengkampanyekan kepada masyarakat yang tadinya menabung hanya dalam bentuk uang, dikonversikan dalam bentuk saham.

Dia menjelaskan, program ini dilatarbelakangi masih adanya anggapan masyarakat bahwa pasar modal atau saham itu judi dan haram. Padahal, Bursa Efek Indonesia ini sudah mendapatkan fatwa dari MUI.

Baca Juga: Delapan Perusahaan BUMN Minat Taruh Saham ke LinkAja

“Pasar modal Indonesia itu berbasis syariah secara konsep. Anggapan pasar modal itu mahal, padahal saham ini sangat terjangkau. Karena untuk menjadi investor pasar modal hanya membutuhkan Rp100 ribu sudah bisa membuka rekening efek,” jelasnya.

Sementara, Sekretaris Dinas DPMPTSP Purbalingga, Gatot Budi Raharjo menjelaskan, kegiatan Business Gathering rutin diselenggarakan oleh DPMPTSP Purbalingga. Acara ini merupakan forum yang baik untuk saling bersilaturahmi serta memberikan informasi antara para pengusaha.

“Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan kesempatan kepada pengusaha-pengusaha PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang ada di Purbalingga untuk mengenal lebih dalam tentang pasar modal. Hal ini bertujuan agar para pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya baik permodalan, peningkatan produksi, maupun pemasaran melalui pasar modal,” kata Gatot.

314