Home Ekonomi BI Tekankan Kredit Ramah Lingkungan bukan Pelaku Karhutla

BI Tekankan Kredit Ramah Lingkungan bukan Pelaku Karhutla

 

Palembang, Gatra.com – Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Yunita Resmi Sari menyatakan pihaknya menekankan kepada perbankan agar turut mendukung pembiayaan yang ramah lingkungan.

Karena itu, penyaluran kredit (pembiayaan) terlebih dahulu hendaknya memastikan apakah perusahaan bersangkutan ialah pelaku atau malah menjadi korban dari kejadian peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel).

Dikatakannya, hal ini sebagai bentuk kehati-hatian yang bisa diterapkan perbankan dalam mengelola dana dan kepercayaan dari masyarakat, “Saya kan baru di Palembang, saya lihat asapnya memang tebal. Sektor ekonomi tentu terpengaruh akibat asap kebaran hutan dan lahan itu. BI juga menekankan perbankan mendukung penyaluran kredit yang ramah lingkungan,”ujarnya saat diwawancarai Gatra.com belum lama ini.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/448907/politik/-klhk-segel-lahan-8-perusahaan-di-sumsel

Menurutnya, perbankan juga harus mempertimbangkan status apakah perusahaan mengalami karhutla sebagai pelaku dan korban. Meski beberapa kemudahan diberikan dalam penyaluran kredit terutama pada produk unggulan daerah, seperti karet dan sawit, namun perbankan masih harus berhati-hati, sebagai upaya juga mengantisipasi munculnya kredit bermasalah.

“BI mendorong fungsi intermediasi dengan kemudahan sekaligus memperhatikan sektor potensial daerah tapi tetap ramah lingkungan,”tegasnya.

Diceritakan Yunita, ia sempat bertanya kepada satuan tugas darat (satgas) TNI, mengenai bagaimana dan penyebab kebakarakan terjadi apakah benar pelakunya ialah perusahaan atau ada faktor lainnya. “Dari obrolan itu, saya yakin, asap membawa pengaruh pada ekonomi, baik saat terjadi kebakaran, misalnya pada lahan perusahaan atau setelah kebarakan saat terjadi asap yang berpengaruh pada distribusi hasil perusahaan, hingga penyaluran pembiayaan bukan hanya kepada perusahaannya namun kepada petani (masyarakat) pekerjannya,”terangnya.

Pembiayaan yang dilakukan perbankan juga menyentuh kalangan masyarakat pekerja di perusahaan, atau perusahaan di sektor hilir (pengelolaa) dari komoditasnya. “Belum lama ini, transportasi di Sungai Musi juga berpengaruh oleh asap, menggunakan jalur bergantian. Belum juga, aspek penerbangan, semuanya tentu berimbas pada ekonomi,”ungkapnya.

 

112