Home Gaya Hidup Museum Soegarda Poerbakawatja Tutup 11 Hari, Ada Apa ya?

Museum Soegarda Poerbakawatja Tutup 11 Hari, Ada Apa ya?

Purbalingga, Gatra,com - Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja, Purbalingga, Jawa Tengah, tutup sejak 7 Oktober hingga 17 Oktober 2019. Pasalnya, Balai Pelestari Cagar Budaya (BCPB) Provinsi Jawa Tengah tengah melakukan konservasi yang ada di museum milik Pemerintah Kabupaten Purbalingga tersebut.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga, Rien Anggraeni mengatakan, petugas dari BPCB Jateng diterjunkan karena proses konservasi kali ini berskala besar. Proses perawatan koleksi agar terhindar dari kerusakan ini bakal memakan waktu hingga 11 hari.

"Kegiatan (konservasi) ini baru pertama kali dilakukan sejak museum ini berdiri tahun 2003 lalu. Biasanya hanya perawatan rutin khusus untuk benda koleksi jenis pusaka melalui kegiatan jamasan," katanya, Senin (7/10).

Dia mengatakan, secara keseluruhan, jumlah koleksi Museum Soegarda berjumlah 1.504 buah. Koleksi tersebut meliputi benda arkeologi, biologi, geologi, historika, etnografika, numismatika, seni rupa, keramologi, teknologika. Namun, koleksi didominasi pusaka yang berjumlah sekitar 76 buah.

Rien mengatakan, kegiatan konservasi koleksi ini dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus Non Fisik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Museum Soegarda mendapat kucuran dana Rp 450 juta tahun ini.

"Dana tersebut akan dialokasikan untuk sejumlah kegiatan. Di antaranya program publik, konservasi koleksi dan pemeliharaan aset. Untuk hari ini sampai 10 hari ke depan, Museum Soegarda akan ditutup untuk keperluan konservasi koleksi," katanya.

Sementara itu, Kepala Kelompok Kerja Pemeliharaan BPCB Jateng, Asmara Dewi mengatakan, pada hari pertama, tenaga konservator memulai proses konservasi koleksi pada logam berbahan tembaga dan perunggu. Koleksi museum semacam ini paling banyak ditumbuhi jamur dan rentan korosi.

"Konservasi dilakukan dengan merawat dan membersihkan koleksi logam dari kotoran yang menempel. Melalui kebersihan yang terjaga, akan mencegah koleksi dari kerusakan sejak dini," ujarnya.

Dia mengatakan, setiap jenis koleksi membutuhkan penanganan yang berbeda sesuai dengan jenis logam dan kerusakan. Penangannya dilakukan dengan menggunakan bahan tertentu yang disesuaikan dengan jenis koleksi serta penyakit dan tingkat kerusakan.

204