Home Gaya Hidup Pameran Jalur Rempah: Menjejaki Sejarah dan Diplomasi Budaya Nusantara

Pameran Jalur Rempah: Menjejaki Sejarah dan Diplomasi Budaya Nusantara

Jakarta, Gatra.com - Museum dan Cagar Budaya (MCB) atau yang juga dikenal dengan Indonesian Heritage Agency (IHA) mengadakan pameran bertajuk “Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia”. Pameran diselenggarakan di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta pada tanggal 9 hingga 31 Desember 2023.

Pameran ini berangkat dari gagasan untuk menarasikan ulang sejarah perjalanan dan perdagangan Rempah Nusantara. Pada pameran ini diperlihatkan proses penyebarannya yang sudah terjadi jauh sebelum bangsa Eropa melakukan pencarian dan ekspedisi rempah ke wilayah Nusantara.

Baca Juga: Revitalisasi Jalur Rempah Akan Kembalikan Kejayaan Kapal Tradisonal Indonesia

Pameran menghadirkan enam instalasi utama yang terdiri atas Area Koleksi Jalur Rempah, Replika Bas Relief Borobudur, Herbarium Tanaman Rempah, Instalasi Peta Interaktif Jalur Rempah, Panel Aplikasi Rempah Internasional dan Instalasi Interaktif Replika Kapal Borobudur.

Adapun objek yang ditampilkan berjumlah 35 buah. Mulai dari prasasti dan mata uang kuno hingga benda kehidupan sehari-hari seperti pipisan-gandik (untuk mengolah jamu dan obat-obatan tradisional), serta gahi-gahi (tongkat pemetik pala) dan tukiri (keranjang) yang masih digunakan pada perkebunan pala saat ini.

Penjelasan pameran jalur rempah oleh Tim Ahli (Gatra/Hidayat Adhiningrat P)

Pameran ini juga mengedepankan aspek interaktivitas dan partisipatif. Pengunjung berkesempatan berinteraksi dengan macam-macam instalasi seperti menghirup aroma rempah, merasakan berlayar di samudera dengan replika Kapal Borobudur, dan masih banyak lagi.

“Sejarah Jalur Rempah dari masa ke masa merupakan contoh nyata bahwa diplomasi budaya telah dipraktikkan di segala lini oleh individu, komunitas masyarakat, hingga tingkatan negara-bangsa,” ucap Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid, dalam keterangannya.

Pameran ini juga jadi upaya pengajuan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia UNESCO ditargetkan untuk tercapai pada tahun 2024. Keberhasilan upaya ini akan membutuhkan usaha bersama untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, memelihara, dan mengedukasi generasi mendatang tentang pentingnya Jalur Rempah.

Baca Juga: Jalur Rempah Punya Jejak dan Peran Dalam Perkembangan Melayu

MCB bersama dengan unit Museum Nasional Indonesia dan Museum Kebangkitan Nasional berkolaborasi dengan berbagai ahli dan pihak seperti Culture Lab Consultancy (CLC), Yayasan Negeri Rempah, dan Cukup Cakap menghadirkan Pameran “Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia”. Tujuannya untuk mengedukasi publik khususnya generasi muda tentang arti penting Jalur Rempah, dengan menghadirkan tata pamer dan berbagai kegiatan menarik.

Ahmad Mahendra selaku Pelaksana Tugas Kepala MCB/IHA, menjelaskan, “Melalui proses kuratorial bersama-sama dengan para pakar dan komunitas yang memang ahli di bidang ini, pameran ini akan menceritakan kisah perkembangan ekonomi, politik, dan ilmu pengetahuan yang didorong oleh Jalur Rempah.”

Pengunjung di depan replika dalam pameran jalur rempah (Gatra/Hidayat Adhiningrat P)

Sepanjang pameran akan diadakan berbagai program publik yang melibatkan para pelajar, mahasiswa/i, komunitas rempah, penggiat budaya dan publik secara umum. Beberapa kegiatan tersebut antara lain seperti Sesi Berbagi, Sesi Kongkow Akhir Pekan, Sesi Rumpi Rempah, Sesi Aksi untuk Bumi, Sesi Jamuan Negeri Rempah dan Sesi Pertunjukan Musik pada setiap akhir minggunya.

Rempah menyebar melampaui batas ruang dan waktu. Rempah telah ditemukan di dalam tubuh dan makam raja-raja Mesir Kuno dari abad ke-13 SM, hingga hadir dalam sepiring hidangan yang kita nikmati hari ini. Indonesia sendiri melahirkan berbagai jenis Rempah Raja seperti cengkih, pala, dan cendana yang menjadi komoditas utama. Pada masanya, komoditas rempah-rempah ini bernilai lebih mahal dari emas.

Banyaknya artefak, catatan sejarah, dan keunikan budaya dari masa lalu menggambarkan aktivitas masa lampau masyarakat Nusantara yang membangun jalur perdagangan global yang disebut dengan Jalur Rempah (Spice Routes). Jalur Rempah memiliki nilai sejarah penting yang dapat menjadi wawasan berguna untuk perkembangan perdagangan global.

189