Home Politik Aktivis di Sumut Kerap Mendapat Teror

Aktivis di Sumut Kerap Mendapat Teror

Medan, Gatra.com - Dalam menjalankan tugas pendampingannya kepada masyarakat, aktivis di Sumatera Utara (Sumut), masih kerap mendapat ancaman bahkan tindakan kekerasan. Hal itu diakui Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (Kontras) Sumut, Amin Multazam, Rabu (9/10). 

 

Disebut Amin, Kontras mencatat ada puluhan kasus kekerasan yang dialami aktivis di Sumut. "Misalnya kalau ada penggusuran paksa di lahan petani, biasa teman-teman itu pasti bentrok dan luka-luka. Plus dapat ancaman pidana karena melawan aparat negara/pengrusakan," terangnya.
 
 
Sejauh ini, sambung Amin, Kontras Sumut sedang mendampingi 3 kasus kekerasan yang dialami aktivis khususnya yang mendampingi petani di Sumut. Disinggung soal almarhum Golfrid Siregar yang diduga dibunuh sekaitan dengan aktivitasnya di Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut, Amin pun berkomentar.
 
Amin menjelaskan, dalam 3 tahun terakhir belum ada kejadian yang sampai menyebabkan ada aktivis yang meninggal dunia. "Seingat saya, 3 tahun terakhir tidak ada yang sampai meninggal. Terkait Golfrid, kita tunggu dulu hasil pengungkapan dari kepolisian," kata Amin.
 
 
Seperti diberitakan sebelumnya, Golfrid meninggal Minggu sore (6/10) setelah sempat 3 hari mendapat perawatan medis. Sebelumnya, Golfrid ditemukan sekarat di Fly Over, Padang Bulan Medan, Kamis subuh (3/10). Selain kepalanya mengalami luka serius, nyaris tubuhnya tidak ada luka. Hal itu menimbulkan dugaan bahwa ia sengaja dibunuh.
 
 
Sementara Satreskrim Polrestabes Medan, Eko Haryanto kepada wartawan, Senin (7/10) mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti di lapangan. Jenazah Golfrid Siregar dimakamkan di Kampung Gereja, Kecamatan Tiga Dolok, Simalungun, Selasa (8/10).
143