Home Milenial Aparat Gabungan Sarolangun Tutup Aktivitas Ilegal Driling

Aparat Gabungan Sarolangun Tutup Aktivitas Ilegal Driling

Sarolangun, Gatra.com - Ratusan aparat gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP mendatangi daerah yang diduga menjadi tempat aktivitas penambangan minyak ilegal atau ilegal drilling di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, Rabu (9/10).

Gerakan itu dipimpin langsung oleh Kapolres Sarolangun AKBP Deny Heryanto dan Dandim 0420/Sarko Letkol Kav Rohyat Happy Arianto, Waka Polres Kompol Atrizal Kasat Polpp Riduan serta jajaran.

Pantauan di lapangan, setiba dilokasi sekitar pukul 10 pagi itu puluhan anggota TNI Polri langsung mengambil sikap menyisir lokasi tambang minyak ilegal tersebut. Hanya saja saat itu tidak ditemukan penambang yang diduga telah kabur dari lokasi.

Kemudian langsung memusnahkan belasan alat mesin pompa minyak, pipa, paralon, galon dan alat lainnya yang digunakan pelaku untuk beraktivitas. Tidak hanya itu saja, aparat kepolisian dan TNI juga membongkar basecamp.

Di lokasi yang berjarak 3 kilometer lebih dari pemukiman masyarakat tersebut, petugas gabungan menemukan ratusan lokasi penambangan ilegal yang sudah terbengkalai dan ada juga yang masih aktif.

"Hanya saja, tidak satu pun penambang yang kita temukan di lokasi saat itu. Pemusnahan langsung dilakukan petugas dan sejumlah barang bukti dibawa ke Mapolres Sarolangun untuk proses lebih lanjut," kata Kapolres Sarolangun AKBP Deny Heryanto kepada Gatra.com.

Deny mengatakan, berdasarkan pantauan saat itu beberapa lokasi penambangan merupakan anak sungai dan area darat atau perkebunan sawit.

"Semuanya berubah menjadi ratusan sumur-sumur bor minyak yang bervariasi. Anak sungai ada dua, dari pantauan, sumur-sumur galian bor lebih kurang posisi sekarang 150 sumur berkedalam bervariasi, 25 sampai 100 meter," katanya.

Deny menjelaskan dari aktivitas ilegal tersebut pencemaran dan kerusakan lingkungan sudah terjadi. Seperti tanah dan air sudah terkontaminasi dengan minyak mentah yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Dari ratusan sumur bor tersebut, ada yang masih aktif dan ada yang tidak aktif. Semua bekas sudah tercemar oleh minyak mentah," kata Deny.

"Pada saat penyisiran lokasi, para penambang minyak ilegal sudah tidak berada di lokasi. Hanya meninggalkan sisa pengerjaan dan banyak sumur belum tertutupi," katanya lagi.

863