Semarang, Gatra.com - Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) Jawa Tengah tercatat sebesar 65,71 paling tinggi dibandingkan provinsi lain se-Indonesia.

Provinsi Jawa Tengah mengungguli Provinsi Jawa Timur dengan IPK sebesar 64,74 dan Sulawesi Selatan sebagai terbaik ketiga dengan IPK sebesar 64,73.

Atas pencapaian IPK tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan menetapkan Jawa Tengah sebagai provinsi terbaik dalam pembangunan ketenagakerjaan tahun 2019.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada jajaran Pemprov Jateng, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), organisasi serikat pekerja, pengusaha, dan para buruh yang turut andil menaikkan IPK Jateng menjadi lebih baik.

Penilaian IPK meliputi enam indikator utama yakni perencanaan tenaga kerja, penduduk dan tenaga kerja, pelatihan dan kompetensi kerja, hubungan industrial, kondisi lingkungan kerja, dan jaminan sosial tenaga kerja.

“Penghargaan meski bukan segalanya, semoga akan mendorong ekonomi di Jateng berjalan lebih kondusif,” kata Ganjar seusai menerima penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, Senin (14/10).

Pencapaian prestasi tersebut, lanjut Ganjar, merupakan hal positif sehingga diharapkan menarik minat calon investor berinvestasi di Jateng. Lebih jauh hal tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

“Prestasi IPK tertinggi ini ke depan harus dikorelasikan dengan peningkatan investasi dan kesejahteraan buruh,” ujarnya.

Ganjar mengatakan masih ada sejumlah permasalahan yang harus diselesaikan khususnya kesejahteraan buruh.

Selama ini isu tentang buruh masih sebatas upah padahal banyak hal yang perlu dipenuhi sebagai upaya peningkatan kesejahteraan mereka.

“Kalau selama ini isu buruh hanya sebatas upah, ke depan harus diperhitungkan tentang peningkatan kesejahteraan buruh, seperti akomodasi, transportasi, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya,” ucap Ganjar.