Home Ekonomi Jokowi Jilid II, Pemerintah Tetap Komit Bangun Infrastruktur

Jokowi Jilid II, Pemerintah Tetap Komit Bangun Infrastruktur

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen terhadap pembangunan infrastruktur selama lima tahun mendatang, yaitu pada periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kedua.

"Pemerintah akan tetap membangun infrastruktur dengan beberapa catatan serta prioritas. Ke depan tidak terlalu fokus backbone infrastruktur," ungkapnya ketika memberi sambutan dalam Indonesia Trade and Investment Summit 2019 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (15/10).

Darmin menjelaskan prioritas pembangunan infrastruktur ke depan adalah penguhubung antarsentra ekonomi dan produksi, kawasan ekonomi khusus (KEK), kawasan industri, serta kawasan pariwisata nasional. 

Baca Juga: Pengamat Transportasi, Pesimis Semarang Bangun MRT

"Kita sedang siapkan itu, sudah ada di Jawa Timur. Beberapa kawasan sudah kita identifikasi. Maksimum tujuh daerah seperti ini menjadi modal bagi daerah lain di Indonesia," jelasnya.

Saat ini, pemerintah tengah mengeluarkan Proyek Startegis Nasional (PSN) di bidang infrastruktur. Proyek ini diundangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 atau Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. 

Sebanyak 103 proyek ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Dari 226 proyek yang sudah selesai, sebanyak 83 proyek tuntas sampai akhir September. Di akhir tahun ini akan selesai menjadi 103 dalam 5 tahun Kabinet Kerja periode pertama.

Baca Juga: Tahun 2020, Anggaran Untuk Menata Danau Toba Rp4,04 Triliun

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengungkapkan infrastruktur menjadi salah satu penyelamat daya saing ekonomi nasional. Dalam peringkat daya saing global yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, daya saing infrastruktur Indonesia ada di peringkat 72 dari 141 negara. Sedangkan secara keseluruhan, daya saing Indonesia berada di peringkat 50.

"Kalau pemerintahan Jokowi-JK tidak bangun infrastruktur dari awal, seberapa jauh kita merosot dengan apa yang kita bangun. Kita sekedar di [peringkat] tengah-tengah, artinya defisit infrastruktur kita masih sangat-sangat besar," ungkapnya.

 

190