Padang, Gatra.com - Kualitas udara di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) mulai membaik. Hal itu berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) GAW Bukit Kototabang, Kabupaten, Agam, Jumat (18/10) siang.
Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG/GAW) Bukit Kototabang, Wan Dayantolis menyebutkan, udara yang membaik itu akibat hujan. Sesuai Citra GSMaP, terpantau telah terjadi hujan hampir di seluruh wilayah Sumbar dalam 24 jam terakhir.
"Sifat hujan sebagai pembersih udara, sesuai yang terpantau parameter PM10 berada pada level baik, berkisar 5-20 ug/m3. Estimasi AOD model menunjukkan hampir seluruh Sumbar nilanya kurang dari 0,5, kecuali sebagian kecil wilayah selatan berkisar 0,5-1," jelas Wan.
Menurut Wan, keberadaan partikulat padat seperti debu dan hasil pembakaran telah jauh berkurang dibanding beberapa hari sebelumnya. Apalagi berdasarkan analisis citra satelit Himawari oleh BMKG, tidak ada lagi sebaran asap yang masuk ke wilayah Sumbar.
Kendati begitu, ia mengatakan hujan secara merata itu hanya terjadi di wilayah Sumbar, dan belum di area sebaran api seperti di Jambi, Riau, Palembang, maupun Kalimantan. Bahkan, ia menyampaikan hingga kini titik api terpantau masif di wilayah Jambi.
"Berdasarkan pantauan, keberadaan hotspot itu masih berpotensi menyebarkan asap ke wilayah Sumbar. Khususnya dari arah timur-tenggara Sumbar," pungkas Wan.
