Home Kebencanaan Hujan Lahar Dingin Tidak Berpotensi di Tangkuban Parahu

Hujan Lahar Dingin Tidak Berpotensi di Tangkuban Parahu

Bandung, Gatra.com - Memasuki musim hujan, Gunung Tangkuban Parahu tidak berpotensi hujan lahar dingin. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani.

Menurut Kasbani, potensi hujan lahar dingin biasanya terjadi lantaran ada penumpukkan material dari erupsi. Namun, hal tersebut tidak akan terjadi di Gunung Tangkuban Parahu. "Karena tidak ada penumpukkan material, jadi potensi itu tidak ada," terang Kasbani di PVMBG, Senin (21/10).

Ketika hujan, lanjut Kasbani, biasanya Gunung Tangkuban Parahu akan mengeluarkan asap putih dari kawah. Menurutnya, hal tersebut masih normal. Terlebih ketika saat ini, statusnya sudah kembali normal atau Level I.

"Yang keluar dari kawah saat hujan, biasanya berupa asap tipis. Bukan abu erupsi," katanya.

Gas yang muncul pun, katanya, bukan gas berbahaya. Menurut Kasbani, setelah status turun, gas yang muncul biasanya langsung dinetralisir oleh udara sekitar.

"Dari pengukuran konsentrasi gas vulkanologi, nilainya menunjukkan di bawah ambang batas bahaya," jelasnya. Kasbani juga menambahkan, pengukuran rasio gas H2S/SO2, saat ini aktivitasnya lebih dominan dari hidrotermal pada kedalaman dangkal.

Meski begitu, Kasbani mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Terlebih, erupsi Gunung Tangkuban Parahu bersifat freatik. Atau erupsi yang mengeluarkan uap dan gas dari pemanasan air tanah di bawah. Erupsi ini bisa terjadi setiap saat. "Intinya, jangan terlalu dekat dengan bibir kawah. Kendaraan di parkiran atas juga dikondisikan untuk mitigasi, jika erupsi tiba-tiba terjadi lagi," ungkapnya.

Erupsi Gunung Tangkuban Parahu terjadi pada Juli 2019 lalu. Aktivitas erupsi semakin intens sehingga PVMBG menaikkan status dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) pada awal Agustus 2019.

Terhitung sejak Senin (21/10) pukul 09.00 WIB, PVMBG kembali menurunkan status Gunung Tangkuban Parahu. Wisatawan bisa kembali berkunjung, dengan rekomendasi untuk tidak beraktivitas terlalu dekat dengan bibir kawah.

110