Home Ekonomi Rehabilitasi Palu-Donggala, BNPB Fokus Pemulihan Ekonomi

Rehabilitasi Palu-Donggala, BNPB Fokus Pemulihan Ekonomi

Sleman, Gatra.com – Selama setahun rehabilitasi kawasan terdampak bencana likuefaksi Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) fokus meningkatkan aktivitas perekonomian setempat. Perempuan dijadikan motor penggerak.

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Peningkatan Ekonomi Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Aulia Ismi Savitri saat membuka pameran UMKM daerah terdampak bencana 'Jogja Invite' di Sleman City Hall, Sleman, Jumat (25/10).

“Program pemulihan ekonomi di kawasan terdampak bencana adalah program rutin tahunan BNPB yang dilaksanakan setahun usai rehabilitasi awal. Sebelum Palu-Donggala, progam serupa dilakukan di Lombok,” kata Aulia.

Di program ini, BNPB menggandeng perusahaan. Aulia mencontohkan, saat mengalakkan UMKM di Lombok, Google dan Tokopedia diajak melatih pengusaha berjualan secara online.

BNPB juga mengajak akademisi untuk memulihkan perekonomian kawasan terdampak bencana. Di Palu-Donggala, kegiatan menumbuhkan UMKM melibatkan Universitas Pertahanan dan Universitas Tadolako. Aulia mengatakan, pertanian dan produksi pasca-panen bawang merah amat potensial.

“Dua bulan ini, dua universitas sedang melakukan penelitian tentang potensi lain yang bisa digarap dan dimaksimalkan di sana. Percepatan kegiatan ekonomi di kawasan terdampak bencana juga merupakan trauma healing yang efektif,” jelasnya.

BNPB mengajak perempuan untuk program ini. Perempuan dianggap lebih cepat bangkit dan layak menjadi contoh bagi masyarakat menyikapi kondisi usai bencana. Usai UMKM terbentuk, BNPB akan mencarikan dana dan pelatihan.

UMKM juga akan dilibatkan di berbagai pameran seperti ajang ‘Jogja Invite’ yang mengajak 20 UMKM dengan 30 stan dari UMKM di sejumlah kawasan terdampak bencana. Contohnya, UMKM dari Kabupaten Aceh Jaya yang menampilkan berbagai produk olahan kopi dan tenun.

Ada pula UMKM dari Padeglang, Banten, yang setahun lalu dilanda tsunami, dengan produk olahan pangan lokal. UMKM korban bencana alam di Lombok juga ikut ajang ini dengan produk gula semut dan kerajinan.

“Usai pemulihan ekonomi di Palu-Dongala, tahun depan program yang sama akan dikerjakan di Sentani, Papua, dan di Halmahera Selatan,” katanya.

Ditemui di stan usaha daerah, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Padeglang Heny Suparni bercerita masyarakat pesisir Pandeglang yang didominasi nelayan kehilangan pekerjaannya usai daerahnya dilanda tsunami. Namun para perempuan bergerak menghidupkan ekonomi dengan mengolah berbagai bahan pangan lokal.

“Dari sanalah kami mencoba membantu mereka dengan memberi pelatihan, mencarikan modal, dan pemasaran. Dampaknya, jika perempuan sebelum bencana lebih banyak diam dan mengandalkan pendapatan suami, sekarang mereka sudah berani memulai usaha,” jelasnya.

Heny melihat aktivitas ekonomi pasca-bencana menjadi sarana pemulihan trauma dan mengatasi rasa takut pada bencana. Kegiatan ini juga menularkan semangat pembaruan terutama jika itu dilakukan oleh ibu rumah tangga.

610