Home Teknologi Ini Tiga Quick Win Prioritas Smart City Banyumas

Ini Tiga Quick Win Prioritas Smart City Banyumas

Purwokerto, Gatra.com - Sejak bulan Juli 2019 lalu, Pemerintah Kabupaten Banyumas menyusun masterplan smart city. Sebab, wilayah ini menjadi satu dari 25 kabupaten kota yang masuk dalam gerakan menuju 100 Smart City.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Banyumas, Yayah Setiyono mengatakan, masterplan yang telah disusun akan dipresentasikan di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 4 November 2019 mendatang. Pihaknya berencana menampilkan tiga quick win yang menjadi prioritas inovasi smart city.

"Pertama inovasi dari Dinsospermades (Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa) Pattas Sosial Mitra Kurir Langit yang baru menerima penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Indonesia tahun 2019. Kedua, Public Safety Center 119 Sistem Aplikasi Terpadu Rujukan dan Informasi Ambulance Gawat Darurat Kabupaten Banyumas (PSC 119-Satria), dan ketiga yang baru diluncurkan aplikasi Sampah Online Banyumas atau Salinmas. Ketiganya menjadi program prioritas atau quick win," kata dia, kepada Gatra.com Jumat (25/10).

Menurut Yayah, masing-masing aplikasi memiliki keunggulan tersendiri, contohnya, Salinmas yang merupakan program untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah.

Ia mengatakan, program ini sudah berjalan di tiga Kelurahan Kedungwuluh Kecamatan Purwokerto Barat, Kelurahan Sokanegara dan Purwokerto Lor, keduanya di Kecamatan Purwokerto Timur.

Adapun inovasi Penanganan Cepat, Tanggap dan Tuntas (Pattas) Mitra Kurir Langit ini sudah berjalan kurang lebih satu tahun dalam memberikan pendampingan bagi warga miskin penderita sakit kronis. Sedangkan PSC 119-Satria merupakan sistem pelayanan informasi yang terintegrasi dalam hal pelayanan gawat darurat.

"Untuk masterplan-nya memang sudah ada beberapa usulan dari SKPD, contohnya aplikasi informasi wisata dan lainnya. Namun, nanti masih akan dievaluasi," ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini pembahasan masterplan smart city ini belum dapat dilihat hasilnya. Sebab, Banyumas harus memiliki faktor pendukung smart city antara lain smart branding, smart living, smart economy, smart society, smart environment dan smart government.

Terpisah, Anggota Dewan Smart City Banyumas, Ali Rokhman mengatakan, masterplan ini perlu diperkuat dengan mengatur sinergitas birokrasi pemerintah daerah. Hal ini tidak hanya menitikberatkan pada penggunaan teknologi informasi saja.

"Perlu dipahami konsep dasar smart city ini memberikan solusi kreatif dan inovatif atas permasalahan kota. Tidak hanya soal pengemis, gelandangan, sampah atau kesehatan, tetapi juga lalu lintas, tata kota sampai pemukiman kumuh yang dijawab dengan solusi tepat dan cerdas," katanya. 

1220