Home Ekonomi Tabung Hijau Langka, Pemkab Asahan Turunkan Tim

Tabung Hijau Langka, Pemkab Asahan Turunkan Tim

Asahan, Gatra.com - Gas 3 kilogram kembali mengalami kelangkaan di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Selain mengalami kelangkaan disejumlah pedagang, gas tabung hijau tersebut juga dijual dengan harga yang cukup tinggi. Bahkan melebih Harga Eceran tertinggi (HET).
 
Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Pemkab Asahan mengaku telah melakukan penelusuran terhadap penyebab terjadinya kelangkaan bahan bakar Liquified Petroleum Gas (LPG) tersebut. Termasuk memantau penjualan gas 3 kg yang dijual diatas HET yang telah ditetapkan pemerintah. 
 
 
"Untuk mengawasi ini kita sudah turunkan tim terpadu untuk melakukan monitoring terhadap ketersediaan gas LPG ini. Karena inikan barang bersubsidi untuk masyarakat," terang Kepala Bapemas Pemkab Asahan, Syamsuddin kepada Gatra.Com, Jumat malam (25/10).
 
Dengan melibatkan aparat kepolisian, tim langsung mendatangi sejumlah pangkalan pengecer gas tersebut. Tim akan melakukan pemeriksaan ketersediaan tabung hijau tersebut dan harga eceran. Jika ditemukan ada unsur kesengajaan melakukan penimbunan akan diproses sesuai dengan peraturan berlaku. 
 
 
Dia menilai, kelangkaan gas bersubsidi ini seharusnya tidak terjadi karena pasokan gas sudah sesuai dengan alokasi. Namun anehnya, kelangkaan gas masih saja tetap terjadi. Bahkan pangkalan-pangkalan penyalur gas elpiji 3 kilogram tak mampu memenuhi kebutuhan gas dari warga tempat domisili pangkalan. 
 
Pihaknya menduga pangkalan menjual gas ke luar  wilayahnya dengan harga jual jauh di atas HET untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. "Sudah dua hari tim kita turunkan. Tapi hasilnya belum dilaporkan ke saya," bebernya. 
 
 
Sementara itu Ketua Pemuda Hanura Kabupaten Asahan, Syarifuddin Harahap meminta Pemkab Asahan tegas. Dia menilai Pemkab Asahan selama ini tidak berani bertindak  kepada pengusaha pangkalan yang nakal. Sifat himbauan dan teguran tidaklah efektif untuk menimbulkan efek jera.
 
"Kalau hanya teguran tidak akan pernah membuat pengusaha pangkalan nakal sadar, karena orientasinya hanya keuntungan, tanpa punya tanggungjawab sosial," ketusnya. 
 
Dia berharap Pemkab Asahan berani menyeret pengusaha pangkalan nakal ke jalur hukum. 
 
Repoter: Edy Gunawan Hasby
194