Padang, Gatra.com - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mulai membangun delapan unit rumah warga Minang korban tsunami di Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Anggarannya berasal dari dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Padang.

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, menyebut bantuan delapan rumah unit itu sebagai bentuk kepedulian warga Kota Padang untuk masyarakat Minang yang dirantau. Apalagi, hal serupa juga pernah dirasakan warga Padang saat gempa 2009 silam.

"Saat itu, lebih dari 400.000 unit rumah rusak dan merenggut 1.200 nyawa. Perhatian masyarakat Indonesia dan dunia waktu itu menyadarkan warga Padang terus meningkatkan kedermawanannya, kata Mahyeldi secara tertulis, di Padang, Sabtu (26/10).

Menurutnya, warga Padang cepat merespon kejadian bencana alam dengan kegiatan penggalangan dana, baik di Indonesia maupun negara di belahan dunia lainnya. Setiap lebaran, semua masjid-masjid menggalang dana untuk bantuan dunia Islam dan bantuan bencana.

"Bantuan pembangunan rumah ini kerjasama Pemko Padang dengan ACT Sumbar, ACT Lampung, dan Baznas Kota Padang," terang Mahyeldi.

Secara terpisah, Staf Ahli Bupati Lampung Selatan, Priyanto Putro, mengatakan kejadian tsunami yang menerjang kawasan pesisir Kecamatan Rajabasa disebabkan longsoran bawah laut Anak Gunung Krakatau.

"Saat ini, masih ada enam warga yang dalam perawatan. Jumlah rumah rusak berat dan hancur mencapai 532 unit, rusak ringan dan sedang 817 unit," jelasnya.