Home Ekonomi Buwas: Ibu-Ibu Marah, Tandanya Bulog Gagal

Buwas: Ibu-Ibu Marah, Tandanya Bulog Gagal

Jakarta, Gatra.com - Direktur Perum Badan Usaha Logistik (Bulog), Budi Waseso mengaku salah satu yang menjadi tantangan yang dihadapinya adalah suara ibu-ibu menjerit mengenai harga dan pasokan beras.

"Kalau beras nggak ada yang gelisah siapa? Ibu-ibu. Kalau berasnya jelek yang marah siapa? Ibu-ibu. Kalau berasnya mahal siapa yang marah-marah? Ibu-ibu. Dan Bulog sebagai penyuplai beras bisa dimarahin nanti," tuturnya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (1/11).

Buwas menganggap apabila ibu rumah tangga mengeluh mengenai beras, hal itu menandakan kegagalan Bulog dalam menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan, apalagi secara historis beras seringkali menjadi penyumbang inflasi terbesar. Menurutnya, hal ini perlu ditangani secara profesional.

Baca JugaPolemik Data Beras, Bulog: Data Itu Harus Satu, BPS!

"Tapi lebih dominan ke tugas negara untuk mengelola cadangan pangan. Untuk menjaga harga stabil. Kira mendorong agar tidak terjadi inflasi dan yang utama itu pangan," katanya.

Dirinya sempat kaget ketika baru menjabat sebagai Direktur Utama Bulog. Ia melihat banyak hal yang tidak sesuai dengan ekspektasinya, sehingga Bulog saat itu harus dibenahi agar bisa mencapai target ketahanan pangan.

"Ketika masuk Bulog tidak seperti yang saya bayangkan begitu saya lihat waduh ternyata sulit sekali di Bulog karena banyak yang harus dibenahi. Ketahanan pangan tidak mungkin dicapai Bulog kecuali Bulog bekera keras dan mau bersinergi dengan kementerian lain," pungkasnya.

 

136