Jambi, Gatra.com – Dari sembilan etape di event Tour de Singkarak (TdS), dua di antaranya di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh Jambi. Etape ke-7 pada 8 November 2019 dan Etape ke-8 di Kota Sungai Penuh pada 9 November 2019.
Lomba balap sepeda ini tinggal menghitung hari. Pantauan Gatra.com di lapangan, promosi yang seharusnya membuat masyarakat 'demam' kurang terasa di Provinsi Jambi. Atribut terlihat di jalan raya dapat dihitung dengan jari tangan di Kota Jambi – Ibu Kota Provinsi. Pemasangan atribut cuma di pagar perkantoran milik Pemprov Jambi. Itu pun baru terlihat beberapa pekan ini.
Pemprov Jambi menyatakan siap pendukung dan menyukseskan itu. Namun misalnya, promosi stiker melalui mobil dinas kendaraan baru di pasang pada tanggal 30 Oktober kemarin. Semaraknya atribut itu, berbanding terbalik di dua daerah yang akan dilalui Tour de Singkarak.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Ujang Haryadi mengaku Pemprov baru pertama kali menggelar kegiatan tersebut. Pemprov berharap kegiatan Tour de Singkarak selanjutnya bisa lebih baik dari tahun 2019. "Kami baru pertama kali melakukan. Ini akan menjadi sebentuk catatan untuk kami," kata Ujang.
Kegiatan di ikuti 24 negara itu seharusnya mampu menyedot minat masyarakat luar untuk lebih mengenal 11 kabupaten/kota se Provinsi Jambi terutama pada sektor pariwisata serta membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama Kerinci merupakan branding Pariwisata Provinsi Jambi untuk nasional. Dan kawasan pariwisata kabupaten sekitarnya.
"Sepertinya acara ini belum mencapai target. Promosi masih kurang nampak di sini," kata Erni, warga Jambi.
Minimnya promosi ini dianggap enteng Biro Humas dan Protokol Provinsi Jambi. Biro ini justru sibuk membahas anggaran untuk tahun 2020 di Gedung DPRD Provinsi Jambi, Jumat (1/11). Rilis diterima Gatra.com, Kabiro Humas dan Protokol Provinsi Jambi, Johansyah hadir langsung dalam rapat dipimpin Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Hapis Hasbiallah. Anggaran yang mereka bahas dalam KUA PPAS untuk 2020 berjumlah Rp11,433 miliar.
