Home Internasional Serangan Halloween di Singapura, Telinga Korban Hampir Putus

Serangan Halloween di Singapura, Telinga Korban Hampir Putus

Singapura, Gatra.com - Malam perayaan Halloween yang menyenangkan di Marina Bay Sands (MBS), Singapura, berubah menjadi menyeramkan ketika tiga pengunjung pesta terluka parah oleh seorang penyerang. Ia diduga memegang pedang di tempat parkirnya pada Minggu, (27/10) lalu.

Dilansir AsiaOne dari The Straits Times, sedikitnya tiga korban laki-laki menderita luka serius, termasuk patah tulang dan luka dalam. Telinga seorang korban bahkan nyaris putus karena penyerangan brutal sebelum fajar itu.

Salah satu korban, Eugene (25), mengatakan bahwa pada Sabtu (26/10), kelompok mereka yang beranggotakan delapan orang telah pulang pada pagi hari setelah pesta bertema Halloween di klub malam Marquee. Sementara itu, di tempat parkir bawah tanah di sebuah resor, seorang pria mengenakan jas dokter diduga menakutinya.

"Awalnya kupikir itu salah satu dari peran menakutkan dari Halloween," katanya, Senin (4/10).

Eugene menyebut terduga pelaku menggenggam bilah seperti pedang pendek. Pedang itu terayun begitu keras kearahnya sehingga Eugene mengalami patah tulang di kedua kakinya.

Salah satu teman Eugene, Wei (34), mengatakan bahwa dia turun tangan untuk membela temannya. Namun mendapat tebasan dari terduga pelaku. Dia menunjukkan luka di dahi, dagu dan telinganya. Telinganya disebut hampir putus dan menggantung, sehingga harus dijahit kembali.

Eugene pun mengatakan bahwa setelah ditebas, temannya itu berlumuran darah. "Wajahnya juga berubah ungu, untungnya salah satu teman saya adalah seorang perawat, dan dia berhasil membendung pendarahan," paparnya.

Teman Eugene yang lain merekam kejadian tersebut namun nahasnya dipukuli oleh penyerang lain hingga mengalami memar serta keseleo. Polisi mengonfirmasi insiden itu dan mengatakan pihaknya menindaklanjuti insiden di 1 Bayfront Avenue sekira pukul 06:15 pada Minggu (27/10).

Dalam pernyataan itu, polisi mengatakan tiga korban pria, berusia antara 25 dan 34 tahun, secara sadar dibawa ke Rumah Sakit Umum Singapura. Polisi kemudian mengidentifikasi dan menangkap terduga pelaku sebanyak tiga orang pria, berusia antara 22 dan 24 tahun.

Mereka didakwa Rabu (30/10) karena secara sebgaja menyebabkan cedera oleh senjata berbahaya. Mereka dijerat hukuman penjara hingga tujuh tahun serta kemungkinan denda hukuman fisik lainnya. Ketiganya sedang dalam penahanan dan akan muncul di pengadilan pada 6 November 2019 mendatang.

Eugene, yang mengalami patah tulang harus dipasang sekrup di kaki kirinya untuk menyambung tulang yang patah. Ia telah keluar dari rumah sakit pada Jumat (1/11). Dokter mengatakan setidaknya Eugene bisa berjalan dengan normal setahun mendatang.

Eugene dan Wei mengatakan, mereka kecewa dengan bagaimana MBS menangani masalah ini, selama insiden dan pada beberapa hari sesudahnya.

"Seorang penjaga keamanan tiba di lokasi hanya sekitar 30 menit setelah kejadian, setelah diberitahu oleh seorang teman korban yang pergi mencari bantuan," kata Eugene.

Polisi dan ambulans tiba dalam 10 menit setelah dipanggil, ada sedikit keterlambatan karena harus mengatur tempat di tempat parkir. "Jika keamanan tahu ini terjadi, mereka bisa mengarahkan mereka (bantuan) kepada kami," katanya.

Eugene menambahkan, dia telah menghubungi MBS pada hari Kamis untuk menanyakan bagaimana tindak lanjut insiden tersebut dan seorang petugas layanan pelanggan merujuknya ke polisi. Menanggapi hal tersebut, seorang juru bicara MBS mengatakan pihaknya diberitahu kejadian tersebut pada pukul 6.20 pagi pada Minggu, (27/10) dan langsung menanganinya.

"Kami memandang serius kasus ini dan bekerja sama dengan kepolisian dalam penyelidikan yang sedang berlangsung," katanya.

177