Home Hukum Pengalaman Lusi Sebelum Dibacok Suaminya

Pengalaman Lusi Sebelum Dibacok Suaminya

Pekanbaru, Gatra.com – Jauh sebelum membacok istrinya Lusi Handayani 29 tahun, Radiusman alias Buyung 37 tahun ternyata sudah pernah dua kali mencekik Lusi.

Cerita ini meluncur dari mulut adik Lusi, Rizki saat menjaga Lusi yang sedang dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau di kawasan jalan Kartini, Pekanbaru, Senin (4/11).

"Pernah dua kali dicekik. Masalah ini sempat sampai ke RW dan RT. Diselesaikan, eh ternyata diulangi lagi," ujar Rizki kesal.

Baca juga: Tolak Mijat, Istri Dibacok Suami

Lebih jauh Rizki cerita, Radiusman ini bukanlah suami pertama Lusi, tapi suami kedua. Mereka menikah pada 2014 lalu. Lusi menikah dengan Radiusman membawa dua orang anak dari hasil pernikahan dengan suami pertama. Anak sulung berumur 11 tahun dan yang kedua 8 tahun.

Sehari-hari, Radiusman bekerja sebagai sopir truk pembawa pasir, sementara Lusi bekerja di tempat penampungan barang bekas. "Dia memisahkan barang-barang di tempat pengumpulan barang bekas. Bekerja dari pagi hingga sore," cerita Rizki.

Motif ekonomi diduga menjadi salah satu penyebab Lusi dan Radiusman sering bertengkar. "Mungkin karena ekonomi, mereka juga tertutup," ujar Rizki.

Pertengkaran hebat keduanya terjadi Minggu malam (3/11). Waktu itu Lusi menolak saat Radiusman minta dipijit. Akibat penolakan itu, muncul kecurigaan Radiusman kalau istrinya sudah selingkuh dengan laki-laki lain.

Apalagi belakangan sikap Lusi mulai berubah. Lusi yang tidak terima dituduh seperti itu langsung memaki dan mendorong kepala Radiusman.

Diperlakukan seperti itu, Radiusman naik pitam. Dia mengambil sabit yang disimpan di dalam truk yang diparkirkan tak jauh dari rumahnya di kawasan jalan Lintas Timur, Kilometer 13, Kelurahan Mentangor, Kecamatan Tenayan Raya.

Dengan membabi buta, dia membacok kepala istrinya hingga darah bercucuran. Saat bersamaan, anak korban yang baru pulang mengaji tiba di rumah. Dia melaporkan kejadian itu kepada warga, dan selanjutnya warga melapor ke Polsek Polsek Tenayan Raya.

Habis melampiaskan kemarahannya, Radiusman kabur dan menghubungi bos tempatnya bekerja. Malam itu juga Radiusman menyerahkan diri ke Polsek Tenayan Raya.

"Saya lihat ada luka di kepala, luka di tangan, pelipis kiri robek. Kata dokter bisa buta," kata Rizki.

Kasubbid Yanmen Bid Dokkes Polda Riau, Kompol Supriyanto, membenarkan kalau korban menderita luka di kepala dan tangan. "Korban mengalami beberapa luka di kepala," kata Supriyanto.

Supriyanto menyebutkan, dari hasil konsultasi dengan dokter spesialis, "Korban harus dioperasi," katanya.


Reporter: Virda Elisa

 

 

1054