Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Harris Iskandar mengatakan, PAUD dan pendidikan keluarga memainkan peranan penting dalam tumbuh kembang anak.
Harris memaparkan beberapa aspek yang berdampak positif bagi perkembangan anak yakni psikologi dan pendidikan dalam kandungan.Efeknya, bukan hanya kepada kercedasan saja, tetapi menyeluruh hingga ke sektor kecakapan hidup.
“Peran keluarga dan satuan pendidikan paud akan menjadi sangat penting. Apabila tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia terkait tumbuh kembang anak, masih cukup berat,” ucap Harris saat memebrikan paparan Pada kegiatan ECEP 2019 Kemendikbud, Jakarta, Selasa (5/11).
Ia menuturkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan menunjukkan berat badan anak [ketika lahir] masih 7%, [sedangkan] imunisasi lengkap sebesar 41%, asi eksklusif lengkap 48%, dan stunting alhamdulillah turun 27%. Ini yang masih menjadi tantangan saat ini,” ujarnya.
Harris juga menjelaskan, angka tersebut terjadi satu penyebab kurangnya pemahaman kesadaran orang tua dalam mengasuh anak. Oleh karena itu, dibutuhkan program yang konvergen bersama kementerian dan lembaga terkait. Selain itu, Indonesia juga telah memiliki payung hukum terkait hal tersebut.
Payung hukum yang dimaksud Harris adalah Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini dan Holistik Integratif. Kemudian ada Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Melalui Inpres ini, Pemerintah menjalankan Program 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai upaya pencegahan dan penurunan stunting.
“Program ini melibatkan kementerian dan lembaga terkait, termasuk di dalamnya Kemendikbud. Hal ini menegaskan pentingnya intervensi sdm masa depan, sejak usia dini baik PAUD, maupun pendidikan keluarga,” pungkasnya.
