Home Kesehatan BKKBN & Dexa Medica Edukasi Bidan di Blitar Pentingnya ASI Atasi Stunting

BKKBN & Dexa Medica Edukasi Bidan di Blitar Pentingnya ASI Atasi Stunting

Blitar, Gatra.com– Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mendorong penggunaan produk lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi dalam mengatasi stunting dan aktif dalam edukasi pencegahan stunting.

Hal ini sebagai upaya untuk mendukung apa yang Presiden Joko Widodo untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 14 persen pada tahun 2024. Dimana dana itu ada dalam alokasi Rp186,4 trilliun atau 5,6 persen pada sektor kesehatan dalam Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) Tahun 2024.

Untuk mendorong pencapaian target penurunan stunting sebesar 14% pada 2024 tersebut, Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar program Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur pada Selasa (22/8).

“Saya berterima kasih kepada Dexa sudah memberikan produk lokal. Sekarang arahan pemerintah harus produk lokal," ungkap Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/8)

Baca juga: Perangi Stunting, IBI Jabar Gencarkan Edukasi Dampak Kental Manis kepada Bidan

Hasto juga mengemukakan, bidan sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting penting untuk mendapatkan update dan edukasi terkait pencegahan stunting. “Kami berterima kasih karena Dexa selalu
mengajak agar sukses menyusui. Ini penting sekali, hari ini anak-anak muda jika tidak diberikan informasi
menyusui, bagaimana menjadi ibu yang ASI-nya sukses,” katanya.

Bupati Blitar, Rini Syarifah mengatakan bahwa untuk mencegah stunting bisa menggunakan bahan-bahan lokal dari daerah sendiri sebagai nutrisi. “Tadi sudah makan ikan kutuk, ikan gabus itu bagus untuk stunting, dan ternyata ada di HerbaAsimor,” katanya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Blitar tahun 2021 sebesar 14,5% dan pada tahun 2022 turun 0,2%. “Saya berharap kasus stunting di Kabupaten Blitar bisa ditekan lagi sehingga bisa zero stunting di 2023,” ujar Rini.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati. Dalam pemanfaatan produk ber-TKDN tinggi dalam menurunkan prevalensi stunting, Kabupaten Blitar memutuskan membeli bahan herbal untuk mendukung produksi ASI yakni melalui HerbaAsimor.

"Ini sejalan dengan program pemerintah untuk berbelanja produk dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN tinggi minimal 25%, maka kami cari bahan-bahan dengan kandungan TKDN tinggi. Di tahun 2022 kami belanja HerbaAsimor yang kami bagikan kepada ibu-ibu menyusui," jelas Christine.

Baca juga: Buku Stunting-Pedia, Referensi Baru Penanganan Stunting  

Sasaran pemberian HerbaAsimor kepada 1.462 orang dan diberikan selama enam bulan. "Hasilnya, 80% produksi ASI meningkat,” papar Christine.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur, Lestari mengungkapkan, IBI Jawa Timur memiliki jumlah terbanyak di Indonesia dan menjadi sumber kekuatan Provinsi Jawa Timur dalam upaya penurunan stunting yang masih menjadi prioritas. “Bidan adalah garda terdepan dalam kesehatan ibu dan anak," ujarnya.

Menurutnya, Bidan memiliki kompetensi utama dalam membantu ibu di masa kehamilan hingga pascapersalinan. Salah satu peran penting adalah memfasilitasi ibu agar dapat memberikan ASI Eksklusif dan nutrisi seimbang. "Karenanya kami siap menyosialisasikan dan menyukseskan program penurunan stunting,” kata Lestari.

Baca juga: Jokowi Pamer Indeks Stunting Menurun dan Indeks Pembangunan Manusia Naik
Corporate Affairs Director Dexa Group, Tarcisius Tanto Randy mengatakan, Dexa Group berkontribusi mengatasi stunting bersama BKKBN, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan Ikatan Bidan Indonesia dengan mengedukasi para bidan di Kabupaten Blitar.

“Kerja sama mengedukasi bidan dan masyarakat terkait pentingnya menjaga kehamilan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan telah kami lakukan di beberapa kota di Indonesia seperti, di Yogyakarta, Kabupaten Brebes, Kota Surabaya, Kabupaten Wonosobo, Palembang, dan saat ini di Kabupaten Blotar melalui program corporate sosial inisiatif Dharma Dexa,” jelas Tarcisius.

Head of Corporate Communications Dexa Group, Sonny Himawan menegaskan bahwa target penurunan stunting merupakan implementasi salah satu core value perusahaan deal with care. "Untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen memerlukan kolaborasi pentahelix," tegasnya.

Sejak tahun 2022, Dexa Group dan BKKBN telah berkolaborasi dengan lebih dari 5.500 bidan di tujuh wilayah untuk melakukan edukasi pencegahan stunting.

98