Home Gaya Hidup Indonesia Akan Usulkan Gamelan Jadi Warisan Dunia

Indonesia Akan Usulkan Gamelan Jadi Warisan Dunia

Sleman, Gatra.com - Kepala Sub Direktorat Warisan Budaya Tak Benda, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Binsar Simanullang, menyatakan pemerintah akan mengusulkan gamelan sebagai warisan dunia ke Unesco pada 2021.

“Setiap tahun kami usulkan ke Unesco satu warisan tak benda yang dimiliki Indonesia yang dinilai semakin ditinggalkan masyarakat untuk ditetapkan menjadi warisan dunia,” jelas Binsar usai pembukaan Simposium Kain Tradisional (Wastra) ASEAN ketujuh di Hotel Royal Ambarrukmo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (5/11).

Desember tahun ini, pencak silat menunggu keputusan sidang Unesco di Bogota, Kolombia, untuk ditetapkan sebagai warisan dunia menyusul sembilan warisan tak benda dari Indonesia.

Tahun depan, bersama Malaysia, Indonesia akan membawa pantun untuk bisa ditetapkan dan pada 2021 giliran gamelan ke Unesco.

“Sebuah warisan dianggap perlu diusulkan bila komunitasnya menilai ia semakin terpinggirkan dan dilupakan generasi muda. Saya mencontohkan tari saman yang ditetapkan sebagai warisan dunia pada 2014,” katanya.

Binsar bercerita, sebelum 2014, tari saman terkesan kurang dipraktikkan oleh generasi muda untuk dilestarikan. Usai ditetapkan sebagai warisan dunia, tidak hanya di Aceh, generasi muda di banyak daerah turut melestarikan tari saman dan memodifikasinya.

Saat ini pemerintah telah menetapkan 1086 warisan tak benda di Indonesia sebagai warisan nasional bangsa. Dari jumlah itu, sembilan sudah ditetapkan sebagai warisan tak benda dunia.

“Termasuk juga dalam bidang tekstil. Selain batik, ada tenun, kain ulos dan kain ikat yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia,” katanya.

Binsar berharap, dari simposium ini, pemerintah mengembangkan tekstil lokal Indonesia sesuai UU Nomor 5 tahun 2017.

“Dengan memperkenalkan hasil budaya tekstil, kita turut serta memberi perlindungan agar terus dilestarikan. Sebab ini adalah jati diri dan identitas bangsa,” ujarnya.

 

341