Home Ekonomi Puluhan Pengusaha RRT Pindahkan Pabrik ke Jawa Tengah

Puluhan Pengusaha RRT Pindahkan Pabrik ke Jawa Tengah

Semarang, Gatra.com-Puluhan pengusaha asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dari sektor industri kayu dan furnitur akan memindahkan usahanya ke Jawa Tengah. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Ratna Kawuri, menyatakan para pengusaha asal RRT tersebut sangat serius untuk membuka pabrik di Jateng. “Sekitar 50 pengusaha itu bahkan menginginkan bisa secepatnya merelokasi atau memindahkan pabriknya ke Jateng,” katanya, Selasa (5/11).

Dalam waktu dekat lanjutnya, ke-50 pengusaha tersebut akan datang untuk melihat lokasi secara langsung ke beberapa daerah di Jawa Tengah (Jateng). Sebelum ke Jateng, para pengusaha tersebut akan menghadiri Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Central Java Business Expo (CJBE) 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta pada 5 November. “Dari informasi yang kami peroleh pengusaha asal Republik Rakyat Tiongkok tertarik untuk membuka pabrik di Kendal dan Pemalang,” ujarnya.

Mengenai nilai investasi dari pengusaha RRT tersebut, Ratna, menyatakan belum bisa memastikan, namun diperkirakan mencapai triliunan. “Kami akan mendukung segala proses perizinan agar rencana pengusaha RRT mendirikan pabrik di Jateng bisa terwujud,” ucapnya.

Terkait dengan ajang CJBF dan CJBE 2019, Ratna, menyatakan menawarkan investasi senilai Rp 75 triliun dan US$ 810 juta meliputi sektor pariwisata, manufaktur, properti, infrastruktur, dan agrikultur.

Sektor pariwisata yang ditawarkan di antaranya, pengembangan Pemandian Kalianget Wonosobo senilai Rp 12,20 miliar, pengembangan kawasan Kledung Temanggung senilai Rp18,74 miliar.Pengembangan wisata Pulau Panjang senilai Rp22,25 milar, serta kawasan wisata Agroedupark Tlogowening Kabupaten Semarang senilai Rp361,50 miliar.

Sektor manufaktur, pembangunan industri perikanan udang terpadu di Kabupaten Cilacap senilai Rp550,02 miliar. Bidang properti yakni pengembangan Solo Convention-Exhibitioan Hall di Kota Surakarta senilai Rp124,48 miliar.

Untuk sektor infrastruktur berupa pembangunan doking kapal di Kabupaten Rembang senilai Rp45,50 miliar, serta sektor Agrikulur yakni pengembangan pembenihan ikan nila salin di Kabupaten Pati senilai Rp11,93 miliar. “CJIBF dan CJBE diikuti ratusan investor dari dalam dan luar negeri, pelaku usaha dan asosiasi nasional, serta pihak terkait lainnya,” kata Ratna.

649