Home Milenial Penakluk Bau Kentut, Antar Rima dan Dhea Juara LKTI Nasional

Penakluk Bau Kentut, Antar Rima dan Dhea Juara LKTI Nasional

Kudus, Gatra.com - Berkat temuannya dua pelajar asal MAN 1 Kudus menjadi juara pertama Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional di Universitas Sebelas Maret. Tak neko-neko temuannya adalah Daguku, sejenis peralatan otomatis penghilang bau amoniak (kentut) pada kandang peternakan ayam. Amoniak (NH3) adalah gas yang menyebabkan kentut menjadi bau.

Daguku merupakan kepanjangan daun nanas, tongkol jagung, dan kulit pisang kepok. Jangan mengernyitkan kening dahulu, alat adsorben gas amonia ini sudah dilengkapi sensor MQ 135, sehingga jika bau terdeteksi, teknologi karya Rima Distriani dan Dhea Puspitasari ini pun akan langsung bekerja.

Prinsipnya, Daguku bekerja ketika sensor MQ 135 mendeteksi gas amonia sebesar 15 Ppm. Kipas pada alat ini akan berputar secara otomatis untuk mengalirkan bau yang kuat (NH3) itu ke dalam arang aktif.

"Setelah diserap, sensor MQ 135 yang terletak di tutup pipa akan mendeteksi kadar gas amonia. Jika kadarnya kurang 15ppm, maka kipas akan berhenti secara otomatis," jelas Dhea Puspitasari, Senin (4/11).

Arang aktif di situ merupakan dari bahan daun nanas, tongkol jagung dan kulit pisang kepok yang menjadi nama teknologi mutakhir. Puspitasari mengaku memerlukan Arduino Uno R3,. Kipas DC 12 V, Sensor MQ 135 dan LCD 16x2 untuk merangkai temuannya.

Dalam pandangan berbeda, Rima Distriani mengatakan, inspirasi temuannya ini karena banyaknya masyarakat yang mengeluhkan bau pada kandang peternakan ayam pedaging di daerahnya. Dari sana, ia dan rekannya mencoba berenovasi membuat alat yang bisa menyerap bahkan menghilangkan bau tak sedap yang kerap menghadirkan lalat itu.

"Karena lambat laun, adanya bau itu akan menyebabkan masalah kesehatan. Jadi kami harus berenovasi untuk memecahkan maslah itu dan lahirlah Daguku," terangnya.

537