Home Ekonomi Penurunan Wisatawan akibat Kertajati Harus Dikaji Lagi

Penurunan Wisatawan akibat Kertajati Harus Dikaji Lagi

Bandung, Gatra.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyangkal, pemindahan bandara dari Husein Sastranegara ke Kertajati menjadi alasan penyebab turunnya kedatangan wisatawan di Kota Bandung. Seperti diketahui, Bandara Husein Sastranegara berlokasi di sekitar pusat Kota Bandung. Bandingkan, dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang terletak di Kabupaten Majalengka, dan berjarak sekitar 100 km dari Kota Bandung, sehingga waktu tempuhnya sekitar 2,5 jam.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jabar, Hery Antasari menegaskan, bahwa klaim tentang pemindahan rute ke BIJB Kertajati berpengaruh terhadap penurunan wisatawan khususnya mancanegara di Kota Bandung, harus memiliki dasar kajian teknokratis dan akademis.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, terdapat penurunan 150 ribu wisatawan sepanjang 2019 (hingga pertengahan Oktober). Itu berpegaruh terhadap penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung yang 33 persennya disokong sektor pariwisata, khususnya oleh wisatawan Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Dampak Tidak Langsung Pengalihan Bandara di Bandung

"Kalau dilihat data month to month (mtm) Juli-Agustus pada rentang yang sama di 2018 dan 2019, justru ada peningkatan. Pada bulan-bulan itu justru ada penerapan penataan rute. Saat itu, Pak Wali Kota sangat positif terhadap penataan rute ini. Sebab, beliau melihat jangka panjang dan menengahnya untuk Kota Bandung," kata Hery, dalam keterangan resminya.

Sampai saat ini penerbangan internasional tidak dipindahkan dari Husein. Sehingga, Hery juga meminta pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung untuk kembali mengkaji data yang sudah dikeluarkan tersebut. “Kalau ada data, itu malah menjadi masukan bagi kami,” imbuhnya.

"Kita semua pemerintah semua level dan warga Jabar harus memperjuangkan Kertajati sebagai bandara utama. Tapi jika begini, ini sudah ada pelemahan karakter dan opini tentang Bandara Kertajati. Kalaupun ada [pengaruh pada penurunan], seberapa jauh? Saya kira bukan faktor utama. Tolong kaji lagi," tutur Hery.

Baca Juga: Bandung, Jangan Melulu Fokus pada Wisata Leisure

Menurutnya, mungkin saja tendensi penurunan sektor pariwisata ini memang fenomena nasional. Indikasinya terlihat dari banyaknya keluhan yang sama dari pengusaha sektor ini di tujuan wisata lain di Indonesia, salah satunya Bali. Termasuk, kemungkinan pengaruh tingginya tarif tiket penerbangan sebagai penyebab utama.

Hery pun menegaskan, keberadaan BIJB Kertajati merupakan wujud konektivitas di Jawa Barat antara pusat-pusat ekonomi untuk percepatan pembangunan dan pemerataan pembangunan.

 

 

344