Home Ekonomi Husein Sasatranegara Akan Dijadikan Bandara Hub Propeller

Husein Sasatranegara Akan Dijadikan Bandara Hub Propeller

Bandung, Gatra.com – Untuk mendukung pertumbuhan perekonomian serta pariwisata di Jawa Barat, PT. Angkasa Pura II memutuskan untuk menjadikan Husein Sastranegara bandara hub bagi penerbangan pesawat baling-baling (propeller) seperti ATR 72 dan sejenisnya untuk rute-rute dalam dan luar Jawa.

President Director PT. Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya akan membagi peran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan Bandara Husein Sastranegara, untuk mengoptimalkan BIJB Kertajati sebagai bandara utama Provinsi Jawa Barat.

Menurutnya, infrastruktur dan lokasi Bandara Husein Sastranegara sangat tepat untuk menjadi hub pesawat propeller. Saat ini sudah ada 68 penerbangan propeller setiap hari untuk take off dan landing.

Baca Juga: Runway Bandara Kertajati Terbakar, 2 Rute Pindah ke Soetta

"Kami targetkan segera bertambah lagi, baik itu pembukaan rute baru atau penambahan frekwensi di rute eksisting. Estimasinya bisa menjadi 100 penerbangan sampai akhir 2019 ini," kata Awaluddin dalam keterangan resmi yang diterima Gatra.com, Kamis (7/11).

Adapun maskapai yang saat ini mengoperasikan propeller di Bandung adalah Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air, dan Citilink. Tersedia berbagai rute tujuan antara lain Surabaya, Bengkulu, Yogyakarta, Tanjung Karang, Halim Perdanakusuma, Solo, hingga Pangkal Pinang.

Selain itu, Awaluddin juga menyebutkan, sejumlah rencana pengembangan di Bandara Husein Sastranegara juga akan disesuaikan. Menyusul keputusan menjadikan bandara itu sebagai hub propeller. Di antaranya terkait dengan bengkel pesawat atau MRO (maintenance, repair, overhaul).

Baca Juga: Airport Kertajati Siap Berganti Nama Jadi Bandara BJ Habibie

Dengan begitu, Bandara Husein Sastranegara akan mendukung penuh operasional BIJB Kertajati di Kabupaten Majalengka. AP II sendiri menyiapkan Bandara Kerjati untuk melayani penerbangan pesawat jet baik itu berbadan sedang (narrow body) atau berbadan lebar (wide body).

“Bandara Kertajati itu adalah masa depan dari Jawa Barat. Runway di bandara itu berukuran 3.000 x 60 m sudah bisa untuk melayani penerbangan wide body. Bukan saja Airbus A330 atau Boeing 777, tapi juga hingga sekelas Airbus A380," imbuhnya. Kelak, runway Kertajati bisa diperpanjang hingga 3.500 meter dan masih ada lahan untuk membangun runway kedua.

Sementara di Husein Sastranegara, ukuran runway adalah 2.220 x 45 m. Kondisi tersebut hanya bisa digunakan untuk narrow body. Terlebih, pengembangan runaway di sana pun tidak bisa lagi dikembangkan.

Baca Juga: Jabar Juga Wacanakan Pindah Ibu Kota, Ini Lokasinya

“Belum lagi luasan gedung terminal yang hanya mampu menampung maksimal 4 juta pergerakan penumpang per tahun. Area lahan untuk perluasan bangunan juga terbatas. Jadi, memang ada keterbatasan untuk pengembangan bandara,” tutur dia.

Awaluddin mengatakan bahwa masyarakat Jabar tak perlu khawatir soal aksesibilitas BIJB Kertajati. Dia yakin, ketika tol Cisumdawu selesai, masyarakat dari Bandung Raya, Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan akan lebih mudah dan nyaman berangkat dari Bandara Kertajati.

“Juga bila jalan tol elevated Jakarta-Cikampek sudah beroperasi, maka calon penumpang pesawat dari Bekasi, Cikarang, Karawang, diperkirakan lebih memilih berangkat dari Bandara Kertajati dibandingkan misalnya dari Bandara Halim Perdanakusuma atau Bandara Soekarno-Hatta,” pungkasnya.

 

2311