Home Teknologi Desa di Banyumas Kembangkan Agrowisata Ramah Lingkungan

Desa di Banyumas Kembangkan Agrowisata Ramah Lingkungan

Banyumas, Gatra.com – Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengembangkan agrowisata ramah lingkungan. Kepala Desa Wlahar Wetan, Slamet mengatakan, budidaya tanaman dan buah-buahan dilakukan secara organik. Sedangkan pengairannya akan menggunakan pompa air yang suplai listriknya berasal dari tenaga surya.

Agrowisata ini dibangun di Grumbul Tambangan, sekaligus sebagai lokasi uji coba pompa air tenaga surya. Pompa air tenaga surya itu merupakan penerapan teknologi tepat guna dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

“Grumbul Tambangan ini, bisa dikembangkan ya, untuk agrowisata, misalnya apa namanya, buah-buahan. Itu aduh, masuk, petik langsung dinikmati di sini,” katanya.

Ia mengemukakan, sebelumnya kelompok petani di Desa Wlahar sudah mengembangkan teknik organik dalam budidaya padi agar harga gabah dan berasnya lebih tinggi dari harga pasaran. Bekerja sama Unsoed, Pemdes Wlahar Wetan juga menanam varietas unggul hasil pemuliaan pakar pertanian Unsoed, Inpago.

Slamet mengemukakan, Desa Wlahar Wetan mengatakan di desa ini ada 80 hektare sawah. Meski berdekatan dengan Sungai Serayu, tetapi sawah di desa ini merupakan sawah tadah hujan.

“Mudah-mudahan nanti semua sawah bisa menggunakan teknologi ini. Panen dua kali saja kami sudah bersyukur,” ujarnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Tim Pendamping Desa Binaan Fakultas Pertanian Unsoed, Arief Sudarmaji mengatakan, lahan pertanian di Desa Wlahar Wetan adalah sawah tadah hujan. Sebelumnya petani di Desa Wlahar Wetan hanya memanfaatkan embung untuk mengairi sawahnya pada musim kemarau. Menurutnya, kemarau panjang kerap menyebabkan embung kering dan tak cukup untuk mengairi lahan pertanian. Akibatnya, produksi pertanian turun.

Ia memilih panel surya sebagai sumber energi pompa air guna mengangkat air dari Sungai Serayu. Listrik energi surya untuk sumber energi pompa yang digunakan untuk mengangkat air dari sungai serayu dipilih sebagai teknologi karena potensi sinar matahari yang besar.

“Lebih Kontinyu di Desa Wlahar Wetan dibanding tenaga alternatif lain, seperti energi angin,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com.

Spesifikasi instalasi yang diterapkan yakni panel surya 200Wp, solar controller 30A, inverter 500W, aki penyimpan 110Ah, pompa air 125 W. Pengujian instalasi listrik tenaga surya untuk menggerakkan pompa air mampu mengangkat air dari Sungai Serayu sejauh 32 meter dengan ketinggian empat meter untuk kemudian dialirkan ke lahan sejauh 30 meter.

“Guna mengairi tanaman menggunakan sprinkler,” tuturnya.

447