Home Milenial Mengintip Tradisi Meron Peringati Maulid di Sukolilo

Mengintip Tradisi Meron Peringati Maulid di Sukolilo

Pati, Gatra.com - Pemandangan unik tampak dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad di desa Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Lantaran adanya tradisi unik bernama Meron yang diwariskan secara turun temurun selama ratusan tahun. 
 
Tradisi tersebut merupakan wujud syukur warga Sukolilo kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas melimpahnya rezeki kehidupan. Tradisi itu ditunjukkan dengan adanya 14 gunungan berupa hasil bumi yang diarak mengelilingi desa untuk kemudian diperebutkan warga. 
 
Sukolilo konon memiliki garis keturunan dengan Surakarta. "Kalau di sana [Surakarta] peringatan Maulin Nabi dengan Sekaten. Kalau di sini ada Meron, yang beda hanya nama tetapi untuk prosesi dan semacamnya hampir mirip," ujar Kepala Desa Sukolilo, Muhammad Jumaedi, Senin (11/11). 
 
Menurutnya tradisi tersebut telah dilangsungkan sejak ratusan tahun secara turun-temurun. Diperebutkannya gunungan bagi sebagian orang yang percaya [ubo rampe] ditafsirkan sebagai berkah dari Tuhan karena sudah didoakan sebelumnya. 
 
Setelahnya prosesi ritual gunungan juga biasanya diperebutkan oleh warga. "Mereka juga percaya, nasi gunungan mengandung berkah," kata Jumaedi. 
 
Dalam pandangan sama, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen yang turut menghadiri prosesi Meron mengatakan adanya tradisi Meron di Sukolilo merupakan warisan dari dua orang dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta. 
 
Ia turut meminta agar generasi muda di era 4.0 tetap menjaga dan melestarikan tradisi Meron dengan gencar berpromosi di media sosial. Tradisi meron menurut Gus Yasin perlu dikenalkan ke generasi muda karena memiliki nilai sejarah yang tinggi.
 
"Saat ini kita sudah memasuki era [revolusi] 4.0, dimana semuanya bisa dilihat hanya menggunakan gawai. Tradisi Meron ini, sebisa mungkin harus mendunia karena kalau melihat sejarahnya, ini ada kaitanya dengan Ngayogyakarta dan Surakarta," ujarnya kepada Gatra.com
 
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto menyebut karnaval dan tradisi Meron tersebut merupakan agenda tahunan yang senantiasa menarik perhatian masyarakat. Sekalipun setiap tahun diselenggarakan animo masyarakat tidak pernah surut. 
 
"Pelaksanaan tradisi Meron ini bukan sebatas seremoni dan tontonan belaka. Melainkan dapat menjadi tuntunan dalam rangka menggugah masyarakat untuk meningkatkan kepedulian, melestarikan budaya dan meningkatkan ketakwaan," ucapnya.
1149