Home Politik Janji Balon Gubernur Bantu Rp50 Miliar, Bakri: Saya Tidak

Janji Balon Gubernur Bantu Rp50 Miliar, Bakri: Saya Tidak

Batanghari, Gatra.com - Anggota Komisi V DPR RI, H. Bakri merupakan salah satu bakal calon (Balon) Gubernur Provinsi Jambi. Ketua DPW PAN Provinsi Jambi ini mulai safari politik ke sejumlah DPD PAN sekaligus menyusun kekuatan.

"Ini merupakan pertemuan awal. Kenapa ini perlu dilakukan, karena saya sekarang anggota DPR RI punya tugas menyerap aspirasi masyarakat," kata Bakri dalam sambutannya di hadapan seluruh kader PAN Batanghari, Senin (11/11).

Kalau ada kandidat menyampaikan akan bantu Rp50 miliar satu kabupaten, kata Bakri, dirinya tidak akan bantu uang. Dia akan fokus memperjuangkan harga karet dan harga kelapa sawit agar bisa mahal.

"Itu yang saya inginkan. Saya sedih sekali, rata-rata tim saya dan warga yang menyebar khususnya Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun dan Batanghari serta Muaro Jambi adalah penghasil karet. Namun harga karet berkisar diangka Rp4.000 hingga Rp6.000," ujarnya.

Menurut Bakri, sebenarnya permasalahan ini kembali kepada pemimpinnya. Karena jika melihat kejadian mata rantai, harga yang seharusnya diterima sekian oleh petani, tapi tidak dibeli pengusaha di atas dengan harga tinggi.

"Apa penyebabnya? Banyak sekali. Tetapi yang selalu disalahkan adalah petani. Selalu bilang harga karet rendah karena kualitas tidak bagus. Kalau kualitas mau bagus bantu kami, kasih peralatan, kasih alas sehingga panen karet betul betul bisa sempurna. Begitu juga dengan kelapa sawit. Pupuk mahal dan hasil kelapa sawit murah. Padahal harga di pabrik jauh sekali," katanya.

Bakri berkata ada orang bicara kepadanya jika terpilih menjadi gubernur nanti mana bisa menaikkan harga sawit yang sudah ditentukan pemerintah.

"Betul, kalau harga pemerintah tidak mungkin kita bisa naikkan karena itu merupakan harga standar nasional. Tapi beda harga petani yang dibeli dijual dengan pabrik. Bayangkan Ibu-ibu," ucapnya.

Ia mengaku hari ini bicara dengan pakar karet. Karet petani di beli kisaran harga Rp6.000-Rp7.000 perkilogram. Padahal di pabrik bisa di beli sampai Rp15.000. Kemana uang Rp10.000 itu? Ya terbagi-bagi.

"Di sinilah harus hadir pemerintah. Makanya saya tidak memberi duit kalau saya terpilih sebagai Gubernur Jambi. Insya Allah saya akan berusaha harga karet dan kelapa sawit betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh petani," katanya.

"Jangan sampai menekan petani, sehingga betul-betul terjadi kemiskinan dimana-mana. Inilah yang perlu disampaikan. Setibanya di rumah nanti, sampaikan Pak Haji Bakri tidak muluk-muluk. Beliau akan memperjuangkan itu," ucapnya.

Karena saya hampir 10 tahun menjadi anggota DPR RI, kata Bakri, dia mengetahui semua permasalahan di seluruh kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi.

"Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya legislatif. Hanya bisa mendorong ke pemerintah, lakukan ini. Bahasa kerennya itu tidak bisa mengeksekusi. Beda kala eksekutif. Tinggal lagi mau atau tidak. Payung hukumnya tunggal dibuat. Tidak ada yang tidak bisa selagi untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Bakri juga akan bicara dengan Ketua DPD, Ketua Fraksi PAN bahwa harus bekerja keras. Sebab yang membuat dia semangat dan membuat dia berani adalah saudara saudara kader PAN.

"Tanpa ada saudara semua, saya tidak ada apa-apanya. Mari sepakat kita bergandeng tangan untuk mengusung kader kita untuk menjadi gubernur yang akan datang. Alangkah bagusnya Gubernur dari PAN, Bupati nanti dari PAN dan Ketua DPRD Batanghari sudah dari PAN," ujarnya.

1079