Home Politik Pro-Kontra Stafsus Milenial Presiden Jokowi

Pro-Kontra Stafsus Milenial Presiden Jokowi

Jakarta, Gatra.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan 13 staf khusus (stafsus) dan 7 di antara berasal dari kalangan milenial. Jokowi memperkenalkan 7 stafsus milenial di Istana Merdeka pada Kamis (21/11).

Stafsus milenial yang diperkenalkan Jokowi menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, termasuk di kalangan kaum milenial sendiri. Ada yang mendukung dan optimis dengan kinerja mereka. Selain itu, pemilihan para milenial menjadi stafsus juga membantu dalam digital teknologi.

"Mungkin Pak Jokowi juga bakal belajar banyak dari staf-stafnya, terutama yang berkaitan dengan milenial dan digital teknologi," ungkap M. Rifqi Ibnu Masy, Pemimpin Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa Institut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (25/11).

Rifqi juga mengungkapkan bahwa Jokowi ingin mendongkrak kaum milenial untuk berkarya. Selain itu, Jokowi ingin memenuhi janji-janjinya yaitu melibatkan milenial ke dalam pemerintahan.

Namun, ada juga kaum milenial yang kurang setuju dan meragukan keputusan Jokowi menjadikan milenial sebagai stafsus. Hal tersebut karena kurangnya pengalaman dan masih dianggap terlalu dini untuk menjabat sebagai stafsus.

"Saya sedikit meragukan kapabilitas mereka, di luar mereka kaum milenial atau bukan, tapi saya lebih melihat track record dan menurut saya para kaum milenial ini masih terlalu dini untuk mengemban tugas sebagai stafsus," ujar Farhan, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ia menambahkan bahwa permasalahan yang berhasil dihadapi di bidang usaha mereka, bukan berarti jaminan mereka dapat menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Hal itu karena treatment yang mereka gunakan belum tentu cocok diterapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Reporter: NNH

1538