Home Ekonomi Ekonomi Global Menurun, Pemerintah Tetap Andalkan Konsumsi

Ekonomi Global Menurun, Pemerintah Tetap Andalkan Konsumsi

Jakarta, Gatra.com - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengakui, pelambatan ekonomi global sudah dirasakan dan nyata. Hal ini disebabkan salah satunya akibat perang dagang atau trade war. Menurutnya, hal ini diluar dugaan para pengambil kebijakan, pelaku usaha, maupun para ekonom beberapa tahun sejak trade war dimulai. 

"Beberapa indikator seperti perdagangan antarnegara sudah mulai menurun. Ini akibat tekanan permintaan global yang menurun," kata Iskandar saat ditemui awak media di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (26/11).

Baca Juga: Terganjal Hong Kong Kesepakatan Dagang AS-Cina Mundur 2020?

Iskandar melanjutkan, kondisi ini mau tidak mau harus dihadapi oleh Indonesia. Dampaknya, kuartal ketiga lalu pertumbuhan ekonomi hanya 5,02 persen atau mengalami kontraksi dibanding periode yang sama tahun lalu yang masih 5,17 persen. Penurunan ini disebabkan oleh ekspor yang menurun. Tapi ia berdalih kondisi ini juga dialami oleh 72 negara lainnya dari 110 negara yang disurvei oleh Kemenko Perekonomian. 

"Ekspornya kita menurun. Dari hasil riset 72 negara, pertumbuhan ekspornya negatif dari 110 negara. Artinya, sudah nyata pelemahan global. Bulan hanya menurun, tapi juga negatif," ujarnya. 

Penyebab pertumbuhan Indonesia yang cenderung stagnan bahkan turun disebabkan juga oleh masih defisitnya neraca perdagangan. Meskipun, data terakhir defisit neraca perdagangan Indonesia mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Bahas Kesepakatan Dagang Lagi, Cina Undang AS ke Beijing

"Maka itu, tidak mengherankan pertumbuhan kita mengalami penurunan. Ekspor juga mengalami pelambatan. Neraca perdagangan kita mengecil, walau dibanding tahun lalu mengecil saat ini US$1,9 miliar. Tahun lalu pada periode yang sama sudah defisit US$5 miliar," ungkapnya. 

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kondisi tersebut, kebijakan jangka pendek Pemerintah adalah memanfaatkan instrumen APBN untuk mendorong konsumsi masyarakat. Dalam short term digunakan kebijakan fiskal. Jadi, instrumennya adalah APBN dalam rangka preventif policy untuk mencegah penurunan konsumsi domestik. Dengan kata lain, pemerintah ingin ada distribusi alokasi ke sektor produktif.

91