Jakarta, Gatra.com - Saat ini, pemerintah sedang mendorong peningkatan investasi di berbagai sektor. Bahkan, investasi ini juga jadi salah satu pendorong percepatan pengembangan kawasan transmigrasi. 

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, M Nurdin di Jakarta usai penutupan acara Rapat Koordinasi Teknis Transmigrasi di Jakarta, Selasa malam (26/11).

"Karena tanpa kemitraan investasi dan hanya mengharapkan APBN tidak mungkin untuk percepatan kawasan-kawasan transmigrasi," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini telah terdapat berbagai investasi di kawasan transmigrasi dengan total Rp20 triliun. Sebagian besar investasi kawasan transmigrasi ini terfokus pada komoditi perkebunan.

"Ini potensi dan peluangnya besar. Karena pertama, klaster pemukimannya ada, orangnya ada, lahannya ada, infrastrukturnya ada. Jadi kalau investasi itu tidak terlalu sulit," ujar Nurdin.

Oleh karena itu, ia berharap pembuatan Omnibus Law yang mempermudah investasi bisa segera terlaksana. Pasalnya, menurut Nurdin iklim investasi di kawasan transmigrasi hanya tinggal membutuhkan kemudahan dan kecepatan saja.

"Jadi kita tinggal buat bisnis modelnya, ada off taker-nya, tinggal SDM-nya yang kita perkuat. Itu yang kita rumuskan," ungkapnya.