Home Ekonomi Pemerintah Berpotensi Lebarkan Defisit Anggaran

Pemerintah Berpotensi Lebarkan Defisit Anggaran

Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara menuturkan, pemerintah masih berpotensi melebarkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020. Sebab, pihaknya memprediksi kondisi ekonomi global masih akan sulit hingga beberapa waktu ke depan.

"Kalau memang [defisit anggaran] harus melebar karena ekonomi global masih kalang kabut. Dampaknya ke Indonesia masih berat. Maka enggak apa-apa pelebaran defisit di tahun depan," katanya di acara "The 3rd Banking Forum Consumer Banking School 2019", Rabu (27/11).

Menurut Suahasil, pelebaran defisit perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas perekonomian domestik. Caranya, menggunakan fungsi APBN sebagai stabilitator ekonomi negara. Ketika kondisi perekonomian dalam negeri mengalami ketidakstabilan, maka tugas APBN-lah untuk menstabilkannya.

Ia mengatakan, nantinya pendapatan negara ditopang dari konsumsi domestik agar tetap terjaga. Selain itu, pendapatan negara tidak akan menurun drastis layaknya beberapa negara lainnya seperti Singapura dan Hong Kong.

"Singapura dan Hong Kong saja sekarang sudah 0%. Namun, kalau di Inggris, Jerman, Tiongkok, yang biasanya masih 6%, 7%, sekarang masih 6%, tapi di bawah. Bukan 6,9% tapi sekitar 6,1%," ujar Suahasil.

Meski begitu, pihaknya enggan menyebutkan secara pasti, pada level berapa defisit dapat semakin melebar. Terlebih setelah melihat gambaran dari kondisi ekonomi dunia yang masih tertekan pada 2020.

"Target defisit kalau dari awal sudah dimulai di 2,5%. Nanti saat ada pelebaran lagi pasti akan membuat kalang kabut semua karena batas maksimal 3% dari PDB, sesuai aturan. Jadi, kita mulai dari target defisit yang rendah dulu sebagai strategi menjaga kredibilitas," kata Suahasil.

Sementara itu, sebelumnya pemerintah telah melebarkan target defisit APBN pada tahun 2019 dari sebelumnya 1,84% menjadi 2% hingga 2,2% dari PDB.

72