Jakarta, Gatra.com - Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi berencana merombak lima tema buku pelajaran agama. Menurutnya, kebijakan tersebut menjadi prioritas dan telah dikaji secara mendalam oleh para ahli.

"Pelajaran yang dibenahi utamanya adalah Akidah Akhlak, Alquran, dan Hadis. Bukan Alquran yang dibenahi, enggak. Itu sudah tidak bisa tersentuh. Kemudian masalah Fikih, masalah Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab. Para ahli melihat ada hal yang masih perlu dibenahi di bidang itu," kata Fachrul dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Kamis (28/11).

Fachrul menuturkan, alasan merevisi buku itu untuk mengikuti perkembangan sains dan teknologi. Kemudian, katanya, agar buku agama lebih kontekstual berbasis revolusi mental.

"Jadi selaras juga dengan masalah isu pada saat ini misalnya masalah antikorupsi dan sebagainya. Muatan-muatan pendidikan kita tambahkan. Kemudian mengedepankan moderasi beragama," tuturnya.

Menurutnya, buku hasil revisi akan diuji publik pada 2020 mendatang. Kemudian beberapa buku baru itu akan efektif digunakan para pelajar mulai tahun ajaran 2020-2021.

"Tahun ajaran 2020 sudah siap untuk uji publik. Kita berharap di bulan Juli 2020 sudah siap dipakai baik di MI, MTS, maupun MA. Kembali saya garis bawahi. Bukan saya masuk, tiba-tiba saya benahi, bukan. Ini sudah berlangsung lama memang karena dipandang harus dibenahi," ujarnya.

Kemenag sebelumnya telah berencana merombak 155 tema buku pelajaran agama dengan isi yang dinilai bermasalah. Perombakan itu dilakukan untuk buku agama kelas 1 SD hingga kelas XII tingkat SMA.