Home Ekonomi Menkeu: Diberi Suntikan Dana, Ada Perusahaan BUMN Masih Rugi

Menkeu: Diberi Suntikan Dana, Ada Perusahaan BUMN Masih Rugi

Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menuturkan, masih ada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami kerugian hingga tahun 2018. Padahal perusahaan tersebut telah mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.

"Kerugian terjadi pada tujuh BUMN yaitu PT Dok Kodja Bahari, PT Sang Hyang Seri, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, PT Pertani, Perum Bulog, dan PT Krakatau Steel," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/12).

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, ketidakstabilan keuangan yang dialami oleh ketujuh perusahaan plat merah umumnya disebabkan oleh beban keuangan perusahaan, beban lainnya, inefisiensi bisnis, beban bunga, perubahan kebijakan pemerintah, dan lainnya. 

"PT Krakatau Steel itu rugi karena harus menanggung beban keuangan saat melakukan konstruksi. Kalau PT PAL rugi karena meningkatnya beban lain-lain hingga tiga kali lipat dalam beberapa periode ke belakang," ucap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Sementara itu, untuk PT GE Power Solution Indonesia, tambah Sri Mulyani, tidak mengalami keuntungan lantaran naiknya beban keuangan perusahaan, yang diakibatkan kerugian nilai tukar dan kerugian entita asosiasi.

Untuk Perum Bulog, mengalami kerugian karena terdapat kelebihan pengakuan pendapatan atas penyaluran Rastra. Sehingga, Bulog pun harus melakukan pembebanan koreksi pendapatan di tahun 2018.

Sedangkan dua perusahaan lainnya, PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani harus merugi lantaran inefisiensi bisnis, beban bunga, dan perubahan kebijakan pemerintah dalam mekanisme pengadaan benih.

"Kalau PT DI itu rugi karena pembatalan kontrak, mereka ada pesanan yang tidak mencapai target. Nah, kalau PT Dok Kodja Bahari rugi akibat beban administrasi dan umum yang terlalu tinggi, yaitu 58% dari pendapatan," tutur Sri Mulyani.

201