Home Kesehatan Katup Jantung Mahal, Spesialis: Pemerintah Perlu Subsidi

Katup Jantung Mahal, Spesialis: Pemerintah Perlu Subsidi

Jakarta, Gatra.com - Perkembangan teknologi dalam mengatasi masalah katup jantung semakin maju. Salah satu terobosan baru yakni Transcatheter Aorta Valve Implantation (TAVI). Alat ini bisa menjadi alternatif tindakan bedah.

Sayangnya, harga alat katup jantung yang mahal membuat rumah sakit di Indonesia tetap melakukan operasi untuk menekan biaya. Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah RS Jantung Binawaluya, dr. M. Munawar menuturkan, harga katup jantung di Cina mencapai US$ 20.000 atau berkisar Rp300 juta. Apabila ditambah tindakan dan pajak barang mewah bisa naik menjadi US$ 40.000 (Rp600 juta). Sementara kalau operasi, pasien hanya dikenakan biaya Rp200 juta sampai Rp250 juta yang sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

"Untuk 5-10 tahun ke depan, pemerintah harus menyelenggarakan dana untuk ini. Pemerintah perlu menyubsidi karena TAVI kan mahal ya. Sedangkan, Menteri Kesehatan sekarang ini malah sedang mencoba memangkas banyak biaya karena defisit BPJS," katanya kepada Gatra.com di RS Jantung Binawaluya, Jakarta Timur, Selasa (3/12).

Padahal, sambungnya, pemerintah kan harus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, bukan memangkas biaya kesehatan yang memang dibutuhkan. "Kalau memotong berhasil ya tidak apa-apa, tetapi kalau memotong biaya tidak meningkatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya ya susah," ujar dokter Munawar.

Menurutnya, pemangkasan biaya akan menghambat kemajuan penerapan teknologi kesehatan di Indonesia. Sebab, banyak alat yang masih diimpor dari luar negeri dan harganya tergolong mahal.

"TAVI di sini pertama kali dilakukan di RS Jantung Harapan Kita. Itu pun disubsidi oleh pemerintah dan sudah berhenti lagi. Supaya tidak tertinggal dengan negara lain, sepertinya harus dipilih satu rumah sakit yang khusus melakukan TAVI. Jadi diserahkan pada satu rumah sakit yang khusus untuk itu. Nanti kalau harganya sudah mulai turun dan sudah affordable, rumah sakit lain bisa mengikuti," tuturnya.

4715