Home Ekonomi Gubernur Riau Dorong Petani Bangun Industri Hilir

Gubernur Riau Dorong Petani Bangun Industri Hilir

Pekanbaru, Gatra.com - Gubernur Riau, Syamsuar nampak semangat saat ngomong panjang lebar soal kelapa sawit dengan para petani yang datang dari seluruh penjuru kabupaten kota yang ada di Riau, Selasa (3/12).

Lama berdiri di podium di ballroom salah satu hotel di Pekanbaru itu tak membikin tubuhnya yang sudah 65 tahun, nampak lelah.

"Petani bangunlah pabrik kelapa sawit, bangun industri hilir. Dengan cara seperti itu, harga kelapa sawit pasti akan bagus," katanya dalam suasana pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPW-Apkasindo) itu.

Mantan Bupati Siak dua periode ini kemudian mengutip omongan Presiden Jokowi bahwa petani sedang disiapkan menjadi pengusaha.

Lantaran itu, dia berharap Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) serius membantu petani kelapa sawit, khususnya para petani yang sedang dalam proses peremajaan kebun.

"Kita sudah menuju B30. Otomatis kebutuhan akan biodiesel akan semakin banyak. Dan saya berharap, petani kelapa sawit mulailah bertanam sela. Sebab untuk bertanam sela itu sangat memungkinkan. Saya sudah lihat di Thailand, mereka sudah melakukan itu. Dan saya juga sudah tanya Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan, bertanam sela di kelapa sawit bisa kok," kata Syamsuar.

Syamsuar juga memberi sinyal positif terhadap sederet persoalan petani kelapa sawit Riau yang disodorkan oleh Ketua DPW Apkasindo Riau, Santha Buana.

Santha menyebut bahwa Apkasindo sangat membutuhkan dukungan semua pihak, khususnya Pemerintah Provisi Riau untuk mewujudkan sawit berkelanjutkan.

"Sawit berkelanjutan bersertifikat menjadi tantangan terberat yang kami hadapi sekarang. Sebab saat ini di Riau, dari sekitar 2,1 juta kebun kelapa sawit rakyat, lebih dari separoh berada dalam klaim kawasan hutan. Untuk mendapatkan solusi persoalan ini, kehadiran pemerintah sangat kami butuhkan," katanya.

Lalu sola harga Tandan Buah Sawit (TBS) yang saat ini cenderung rendah sekali. Apkasindo Riau juga butuh dukungan pemerintah untuk mendorong supaya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) membeli TBS dengan harga standar.

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung mengamini apa yang dikatakan Santha itu. "Sekitar 47 persen ekonomi Riau ditapong oleh kelapa sawit. Jadi, nasib petani sawit ini musti menjadi prioritas pemerintah," katanya.

Lebih jauh Gulat menyebut, sawit di Riau sangat jauh berbeda dengan propinsi lain. Di Riau, kelapa sawit didominasi oleh petani.

"Ini merupakan berkah untuk Riau, lantaran sekitar 354 ribu kepala keluarga, bersentuhan langsung dengan sawit dan 1,2 juta orang terdampak oleh perputaran ekonomi kelapa sawit itu. Namun ini juga akan menjadi petaka jika ekonomi petani kelapa sawit terganggu," ujarnya.

 

156