Home Teknologi Menanti Ring Of Fire di Bunsur

Menanti Ring Of Fire di Bunsur

Siak, Gatra.com - Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan menyapa Kabupaten Siak, Riau pada 26 Desember mendatang. Pemerintah daerah setempat sudah siap menyambut fenomena alam yang terjadi 300 tahun sekali itu.

"Lokasi sudah hampir rampung. Begitu pula dengan penunjang festival GMC agar lebih meriah," kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Siak, Fauzi Asni kepada Gatra.com, Rabu (4/12).

Pengamatan Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) kata Fauzi, Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit ditetapkan sebagai lokasi terbaik di Indonesia untuk mengamati fenomena GMC itu.

Kampung ini berada di tepian pantai Timur Sumatera, hamparan peraiaran yang berdekatan dengan Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

GMC yang dijuluki Ring of Fire ini terjadi saat bulan menutupi pusat matahari namun masih meninggalkan tepian luar matahari yang kemudian terkesan membentuk lingkaran api atau anulus kalau ditengok dari permukaan bumi.

Lingkaran api itu terjadi lantaran diameter bulan tidak cukup besar menutupi seluruh permukaan matahari.

"LAPAN menyebut, koordinat yang akan dilalui berada di L01 derajat, 00' 42,28 " LU 102 derajat 15'32, 09" BT. Puncak GMC pada titik itu terjadi pada pukul 12:17:42 Wib, 26 Desember," katanya.

Adapun lama fase puncak GMC sekitar 3 menit 40 detik, dengan durasi globalnya adalah 5 jam 35 menit 58 detik.

Panjang lintasan gerhana di atas permukaan bumi kurang lebih sekitar 12.850 kilometer dengan lebar penumbra kurang lebih 8.771 Km.

"Selain di Indonesia, wilayah yang akan terkena GMC 2019 adalah Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Langka, Singapura, Malaysia, dan Filipina," rinci Fauzi.

Lantaran fenomena ini jarang terjadi Pemkab Siak pun mempersiapkan sederet acara yang dikemas dalam Festival GMC ini; nonton bareng pemutaran Film Iqro My Universe, hiburan Hadroh, Sholawat, Orkestra OMOK, dan berbagai penampilan kesenian serta bazar kuliner.

"Selain itu kita juga akan menggelar Tabligh Akbar, Sholat Gerhana Berjamaah, Pencatatan Museum Rekor Indonesia atas Kacamata Gerhana terbesar. Ada juga grup gambus modern Nissa Sabyan," jelasnya.

Jauh-jauh hari kata Fauzi, pihaknya sudah mensosialisasikan kegiatan Festival GMC ini di beberapa sekolah di Kabupaten Siak. Itu dilakukan supaya para pelajar tahu bahwa fenomena super langka itu pernah terlihat di Siak.

"Tidak hanya kepada pelajar, beberapa baliho dan iklan di media juga sudah terpasang. Fenomena ini menjadi keuntungan tersendiri bagi kita dalam menggenjot kunjungan wisatawan," katanya.


Reporter: Sahril Ramadana

 

 

363