Home Kesehatan Disuntik Dokter Korsel 14 Kali, Satu Suku Anak Dalam Tepar

Disuntik Dokter Korsel 14 Kali, Satu Suku Anak Dalam Tepar

Merangin, Gatra.com – Ali (35), warga Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di kebun Duren, Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin terpaksa harus dirawat di DKT Bangko.

Pasalnya, setelah mendapatkan injeksi sebanyak 14 titik oleh salah satu dokter spesialis dari Korea Selatan di bagian punggung tiba-tiba kepala bagian belakangnya sakit dan mengalami sesak napas.

Baca Juga: Peduli Kesehatan SAD, Dokter Korsel Gelar Pengobatan Gratis

"Awalnya saya merasakan nyeri bagian pinggang. Saat diobati dokter saya diinjeksi sebanyak 14 titik di bagian tulang punggungnya tapi setelah disuntik saya merasakan sakit kepala yang hebat dan sesak napas,” kata Ali, Kamis (5/12).

Sementara obat yang diberikan oleh dokter untuk dikonsumsi sudah diminum. Namun tidak juga ada perubahan sehingga Ali dan Jhon, Temenggung SAD kebun duren berusaha mendatangi dokter yang mengobati di Sarolangun. “Tetapi mereka sudah berangkat ke lubuk Linggau,” ujarnya.

Lokasi pengobatan gratis di Kebun Duren, Kabupaten Merangin. (GATRA/Daryanto/ar)

Akibat tidak kuat menahan sakit, Ali terkapar tidak berdaya kemudian dijemput menggunakan ambulans Puskesmas Meranti dan dibawa ke DKT Bangko. "Tidak kuat menahan sakit saya di jemput dan dibawa ke DKT Bangko," ucapnya.

Baca Juga: Puluhan WNA Korsel Masuk Sarolangun Tanpa Permisi

Sementara itu Darma, perawat DKT Bangko menjelaskan bahwa pasien mengalami pusing dan sesak napas, Sementara untuk hasil laboratorium masih diperiksa. "Sudah kita tangani dan hasil laboratorium masih diperiksa dulu,” kata Darma.

Sementara itu Jhoni, Temenggung SAD Kebun Duren menyebutkan bahwa saat ini warganya yang ikut berobat kemarin sudah bertambah menjadi empat orang yang jatuh sakit.

Baca Juga: Dinkes Merangin Ngaku Kebobolan dengan Dokter Korsel

“Ini baru dikabari jika tiga warga saya di dalam sakit. Sementara satu orang dirawat ke DKT Bangko. Saya sudah kasih tahu obatnya jangan diminum lagi,” katanya.

990