Home Kebencanaan Hindari Kebakaran, Sekolah Diminta Pasang Apar

Hindari Kebakaran, Sekolah Diminta Pasang Apar

Bandung Barat, Gatra.com - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) prihatin atas bencana kebakaran yang melanda 4 ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah Roudotuttalim atau MI Batujajar, pada Minggu, (8/12/2019) lalu. Untuk mengantisipasi kejadian serupa tak terulang, Kemenag KBB menginstruksikan kepala sekolah menyediakan alat pemadam api ringan (Apar) di lingkungan pendidikan.

Kepala Kantor Kemenag KBB, Ahmad Sanukri mengatakan ketersediaan Apar di sekolah tentu bakal mengurangi dampak kebakaran lebih besar. Jika ada Apar, api akan lebih mudah dijinakkan sebelum merambat dan membesar.

"Kita sangat prihatin atas kejadian ini. Meski MI tersebut berstatus swasta, kita tidak membeda-bedakan. Bagaimana pun ini aset pendidikan milik Kemeterian Agama. Agar tidak terjadi lagi, saya imbau kepala sekolah harus menyediakan Apar," katanya, Selasa (10/12/2019).

Selain menyediakan Apar, Sanukri meminta seluruh lembaga pendidikan di bawah Kemenag KBB mulai memeriksa kembali instalasi listrik. Peristiwa kebakaran, lanjut dia, sering dipicu oleh hubungan arus pendek yang disebabkan instalasi listrik kurang baik.

"Para kepala madrasah dan kepala Yayasanesti cek ulang istalasi listrik. Ini yang kerap jadi penyebab kebakaran, termasuk yang kemarin terjadi di Batujajar," papar dia.

Lebih jauh, Kemenag bakal menjalin kerjasama dengan BPBD dan UPT Pemadam Kebakaran KBB untuk memberikan pelatihan dan simulasi kebencanaan bagi siswa di sekolah.

Pelatihan itu diharap dapat memberi pengetahuan dan langkah-langkah preventif bagi siswa dan guru tatkala berhadapan dengan bencana.

"Ke depan kita akan menjalain kerjasama untuk melakukan pelatihan dan simulasi bencana terutama tanggap darurat bencana kebakaran," ungkapnya.

MI Batujajar Bakal Diprioritaskan

Mengenai penanggulangan bagi bangunan MI Batujajar yang terbakar, Kemenang KBB telah melaporkan ke Kanwil Kemenag Jabar. Sanukri berharap 4 bangunan kelas itu akan direhabilitasi tahun 2020.

"Ini sudah kita laporkan ke Pak Kanwil Jawa Barat, mereka langsung meneruskan ke Jakarta. Syukur-syukur 2020 jadi prioritas rehabilitasi," jelasnya.

Bertepatan dengan musim penilaian akhir semester (PAS), siswa kelas 5 dan kelas 6 ditampung sementara di SMP 1 Batujajar. "Prinsifnya, kita tidak diam. Terutama untuk menyelamatkan anak-anak. Sementara kita tempatkan dulu di SMP 1 Batujajar," pungkasnya.

156