Home Kesehatan Dinkes Asahan Turunkan Tim Epidemiologis

Dinkes Asahan Turunkan Tim Epidemiologis

Asahan,Gatra.com-Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menurunkan tim epidemiologis untuk menyelidiki penyebab keracunan puluhan warga di tiga dusun Desa Lubuk Palas kecamatan Silo Laut kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). 
 
Kepala Dinkes Pemkab Asahan, dr. Aris Yudhariansyah mengatakan, tim sudah diturunkan sejak Senin (9/12) untuk melakukan penyelidikan guna mendapat gambaran yang detail terhadap kasus ini. 
 
 
"Kita kan punya SOP. Sesuai dengan SOP ini maka kita lakukan penyelidikan epidemologis, penyelidikan terhadap suatu kejadian yang perlu mendapat penanganan cepat,"ujarnya Selasa (10/12)
 
Tim bertugas diantaranya untuk mengamati kondisi lingkungan, mengambil sampel air yang biasa dipakai warga hingga sisa makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan 48 warga dari tiga dusun di desa itu yang terjadi Jumat malam pekan lalu (6/12) usai menyantap sajian bingkisan kenduri di desa tersebut. 
 
 
Dia menjelaskan, dari  hasil penyelidikan epidemiologis akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji lab. Dari penyelidikan ini dengan mempelajari sampel air, dan sisa makanan barulah bisa diputuskan dugaan penyebab peristiwa keracunan massal yang terjadi Jumat malam lalu itu.
 
"Jadi saat ini kita belum tahu apa sebenarnya yang menjadi penyebab kasus keracunan ini, hasil uji lab baru akan diketahui dalam waktu 3 hari mendatang. katanya. 
 
Menurutnya bisa jadi banyak kemungkinan dari penyebab kasus ini. Mungkin saja bisa berasal dari air atau makanan yang terkontaminasi. Karena gejala keracunan makanan banyak penyebabnya, bisa karena virus, bisa bakteri dan bisa juga akibat kuman lainnya.
 
 
Secara medis, Aris menjelaskan, untuk mengetahui apa penyebab keracunan pada tubuh manusia apakah disebabkan virus atau bakteri dapat ditandai dari lama proses inkubasi. 
 
Apabila disebabkan virus gejalanya akan muncul kurang dari 1 x 24 jam.  Sedangkan, bila diakibatkan karena bakteri gejalanya akan mulai terasa lebih dari 24 jam. "Jadi penyebabnya ini bisa saja virus atau bakteri,'jelas dia.
220