Home Ekonomi Importir Terbesar Ke-4, Indonesia Potensi Produksi Kapas

Importir Terbesar Ke-4, Indonesia Potensi Produksi Kapas

Jakarta, Gatra.com - Berdasarkan data International Trade Center (ITC), Indonesia menjadi importir kapas terbesar di dunia dengan nilai impor sebesar US$ 2,4 miliar atau 4,4% dari kebutuhan kapas dunia pada 2018. Komoditas ini menjadi bahan baku utama bagi teksil dan produk turunannya.

Peneliti Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Prof Sudjindro mengatakan, kapas berpotensi dikembangkan di Indonesia asal memiliki cuaca yang panas dan ditanam di tempat terbuka. Pihaknya sudah mengembangkan puluhan varietas kapas untuk bisa ditanam di Indonesia.

"Varietas itu sudah bagus untuk industri tekstil, jadi enggak usah khawatir. Ada yang bilang, serat dalam negeri enggak cocok dalam negeri, enggak," ujarnya kepada awak media di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (10/12).

Sudjindro menjelaskan lokasi yang berpotensi untuk pengembangan kapas adalah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Namun, petani harus mewaspadai serangan hama. Selanjutnya, kapas berpotensi untuk ditanam secara tumpangsari dengan jagung di beberapa lahan kering.

Sayangnya, minat petani untuk menanam kapas masih rendah. "Harganya terlalu rendah, sehingga petani kurnag minta berbisnis. Kalau dihitung biaya proudksinya hanya impas saja. Pemerintah kurang membackup pengembangan kapas," terangnya. 

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, luas lahan kapas hanya sebesar 5.833 hektare. Padahal tahun 1985 luas lahan kapas sempat mencapai 30 ribu ton per hektare.

Sudjindro berharap dukungan pemerintah untuk mendongkrak nilai jual kapas, minimal setara dengan jagung atau tanaman palawija lainnya. Selain itu, ia berharap kesungguhan konsorsium investor untuk mengembangkannya.

"Untuk lahan no problem. Lebih banyak non-teknisnya," pungkasnya.

2537